Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu mengumumkan angka kematian global akibat virus corona Covid-19 adalah 3,4 persen. Di mana artinya lebih mematikan daripada flu.
Meski demikian sebagian besar orang yang terinfeksi tetap membaik dari waktu ke waktu.
Dipantau dari laman The Wuhan Virus, hampir 70 ribu orang telah pulih dari total menginfeksi lebih dari 134 ribu orang.
China sekarang memiliki lebih banyak pasien yang pulih dari pada yang masih terinfeksi, sementara delapan orang di AS juga telah pulih dari virus.
Saat ini tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus untuk virus tersebut. Orang-orang disarankan untuk mendapatkan perawatan medis untuk membantu meringankan gejala atau mendukung fungsi organ vital mereka dalam kasus yang parah.
Fakta terbaru, peneliti menunjukkan bahwa pasien yang terinfeksi dengan virus corona dan menumpahkan sejumlah besar virus sebelum gejala parah muncul.
Mereka juga terus dapat menularkan virus saat merasa kondisinya sudah lebih baik, demikian dilansir dari Daily Mail.
Penelitian Jerman, salah satu studi coronavirus pertama yang dilakukan di luar China, mengkonfirmasi teori bahwa orang dapat menyebarkan virus bahkan sebelum mereka tahu mereka terinfeksi.
Tetapi juga menunjukkan bahwa mereka dapat menyebarkannya setelah sembuh dari infeksi, yang telah menewaskan hampir 5.000 orang di seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari 120.000.
Baca Juga: Jelang Salat Jumat, Anies Minta Pengurus Masjid Sediakan Sabun Cuci Tangan
Studi tersebut, yang melibatkan pemantauan terperinci terhadap sembilan pasien di Munich, muncul setelah WHO menyatakan wabah itu sebagai pandemi.
Para peneliti dari Institut Mikrobiologi Bundeswehr di Munich mengambil sampel dari hidung dan tenggorokan pasien corona Covid-19.
Hasil menunjukkan sampel memiliki viral load yang sangat tinggi ketika subyek hanya menunjukkan gejala kecil, seperti kelelahan atau batuk.
Ini menunjukkan bahwa jika seseorang batuk atau bersin pada titik ini, atau gagal mencuci tangan, akan mudah bagi orang lain untuk terinfeksi.
Selama minggu pertama pemantauan, pasien terus menunjukkan pelepasan virus yang tinggi, memuncak sekitar empat hari setelah mereka mulai merasa tidak sehat.
Di antara mereka yang memiliki gejala ringan, pelepasan virus turun sekitar sepuluh hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia