Suara.com - Virus corona Covid-19 yang bisa menular lewat cairan tubuh, tidak hanya bisa bertahan di permukaan selama berjam-jam. Ternyata virus corona Covid-19 ini juga bisa bertahan hidup di udara.
Orang sehat mungkin saja tertular virus corona Covid-19 yang mematikan ini melalui udara dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
Para ilmuwan menemukan bahwa virus corona baru yang dikenal sebagai SARS-CoV-2 secara medis ini bisa bertahan di udara selama 3 jam. Selain itu, virus corona Covid-19 juga bisa bertahan 4 jam di tembaga, 24 jam pada kanrton dan 2-3 hari pada plastik dan besi tahan karat.
Virus corona Covid-19 yang bisa bertahan di udara selama 3 jam ini perlu diwaspadai. Temuan baru tentang corona Covid-19 di udara ini pun diterbitkan dalam The News England Journal of Medicine, yang dibuat oleh National Institutes of Health, CDC, UCLA dan Ilmuwan Universitas Princeton.
Karena itu dilansir dari Mirror, semua orang perlu memperhatikan kesehatan dan perlindungan dirinya agar tidak tertular virus corona Covid-19.
Di Inggris, virus corona Covid-19 telah merenggut nyawa 71 orang. Jumlah korban meninggal karena virus corona Covid-19 ini pun diprediksi akan meningkat menjadi ratusan dalam beberapa minggu mendatang.
Sementara itu, Leo Vadkar, seorang politisi Gael Irlandia memuji para pekerja medis yang sudah menggunakan pakaian dan peralatan yang sesuai aturan. Mereka yang berada di garda terdepan melawan virus corona Covid-19 memang perlu memperhatikan perlindungan dirinya.
Sedangkan, perdana menteri Inggris, Boris Johnson berusaha mempertimbangkan saran ilmiah tentang virus corona Covid-19 yang bisa bertahan di udara 3 jam dan di permukaan 72 jam.
Pemerintah pun telah mendesak agar wanita hamil tidak kehilangan jatah cutinya akibat virus corona Covid-19. Juru bicara ekonomi SNP, Alison Thewliss, menyerukan agar wanita hamil mengambil cuti lebih awal sebagai tindakan perlindungan.
Baca Juga: Berisiko Tinggi, Pakar Beri Saran Pasien Kanker agar Terhindar dari Corona
"Saya ingin bertanya kepada Kanselir Rishi Sunak (Sekretaris Kerja dan Pensiun Theresa Coffey) mengenai perlindungan yang diberikan pada wanita hamil sekitar hak bersalin dan cuti hamil," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan