Suara.com - Wabah virus corona Covid-19 yang meluas ini bisa menular lewat tetesan cairan pernapasan tubuh. Sehingga semua orang disarankan menghindari kontak sosial dan menjaga jarak.
Tetapi, bukan berarti Anda tidak boleh berhubungan seks dengan pasangan selama wabah virus corona Covid-19. Anda masih bisa melakukan hubungan seks dengan mengikuti pedoman yang aman.
Salah satunya, Anda harus menghindari hubungan seks "bohemian" atau berhubungan seks dengan banyak orang.
Profesor Paul Hunter dilansir dari Metro, juga meminta seseorang harus menghindari hubungan seks, jika pasangannya mengalami gejala infeksi virus corona Covid-19. Anda bisa menunggu perkembangan kondisi pasangan selama 7 hari sebelum berhubungan seks.
Selain itu, Anda juga harus menghindari hubungan seks sementara waktu dengan pasangan yang masuk kategori paling berisiko terinfeksi. Dalam hal ini, orang yang berisiko tinggi termasuk dewasa tua dan memiliki riwayat penyakit kronis.
Terkait seks "bohemian", berhubuangan seks dengan banyak orang memang jauh lebih berisiko daripada bertahan dengan satu pasangan yang hidup satu atap. Karena, berhubungan seks gaya ini meningkatkan risiko Anda terinfeksi virus corona Covid-19.
Jangankan seks "bohemian", Anda juga tidak disarankan berhubungan seks dengan pasangan yang tidak tinggal satu atap.
"Jika pasangan Anda tidak tinggal bersama Anda, maka menjauhlah. Anda juga tidak bisa melakukan hubungan seks bohemian/dengan banyak orang. Karena Anda tetap harus berada di rumah dan tak terima sembarang orang di dalam rumah," kata Profesor Hunter.
Karena, Anda berisiko terinfeksi virus corona Covid-19 ketika berdekatan, bertatap muka, berciuman dan menyentuh wajah ketika berhubungan seks. Bahkan penggunaan kondom saja tidak cukup melindungi Anda.
Baca Juga: Satu Guru Besar Meninggal karena COVID-19, UGM Gelar Upacara Penghormatan
Aturan ini sangat masuk akal. Karena, ahli kesehatan telah meminta semua orang untuk menjaga jarak sosial dan menghindari lingkungan ramai di tengah pandemi. Apalagi banyak orang dari berbagai wilayah berkumpul atau meringkuk jadi satu di tempat tidur.
Meskipun ada beberapa bukti bahwa orgasme membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tetapi, cara ini tetap tidak membantu Anda menghindari virus corona Covid-19.
Bahkan Anda tetap harus menghindari berhubungan seksual ketika mengalami gejala corona Covid-19. Selain berhubungan seks, Anda juga harus menghindari olahraga berat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan