Suara.com - Selama masa isolasi mandiri di dalam rumah demi mencegah penularan virus corona Covid-19, kita juga perlu menjaga kebersihan. Semua orang disarankan teratur mencuci tangan pakai sabun dan air demi mencegah penyebaran virus.
Selain cuci tangan, kita juga perlu menjaga kebersihan rumah, termasuk seprai. Karena, tempat tidur salah satu sarang kuman dan berkembangnya bakteri di rumah.
Oleh sebab itu, Anda perlu mencuci seprai, selimut, sarung bantal dan guling secara rutin. Seorang ahli mengatakan bahwa semua orang perlu mencuci seprai seminggu sekali.
Jika tidak selimut hingga seprai bisa menjadi sarang berkembang biaknya tungau yang menyebabkan masalah kesehatan.
Apabila Anda sedang sakit, maka perlu mencuci seprai dan selimut lebih dari sekali seminggu. Anda juga bisa merendamnya dalam air panas agar bakteri yang hidup di selimut dan seprai mati.
Selama ini banyak orang memilih membersihkan seprai dan selimutnya setelah 2 minggu. Padahal seprai dan selimut yang jarang dicuci itulah menjadi tempat terbaik berkembangnya bakteri. Begitu pula dengan piyama, sarung bantal dan guling.
Selain itu, Anda juga perlu membersihkan bantal tidur. Anda bisa memasukkan bantal tidur ke mesin cuci lalu dikeringkan sebelum dijemur untuk memastikan bantal tetap higenis.
Berikut ini dilansir oleh Mirror.co.uk, aturan seberapa sering Anda perlu mencuci perlengkapan di kamar tidur.
1. Selimut penutup atau lembaran bawah: Anda perlu mencucinya sekali seminggu. Jika Anda sakit, cuci selimut penutup lebih dari sekali seminggu untuk menyingkirkan bakteri.
Baca Juga: Kasus Langka, Seorang Bayi Meninggal Dunia Karena Virus Corona Covid-19
2. Sarung bantal: Anda perlu mencuci sarung bantal dan guling sekali hingga dua kali seminggu. Jika Anda sering tidur tengkurap, pastikan kebersihan sarung bantal perlu dijaga agar bakteri tak menempel di wajah.
3. Bantal: Selain sarung bantal, Anda juga perlu mencuci bantal setiap 3 bulan sekali agar tetap higenis.
4. Kasur: Anda juga perlu mencuci kasur setahun sekali untuk menghilangkan tungau dan membunuh bakteri yang menempel.
5. Selimut tempat tidur: Anda perlu mencuci selimut yang biasa dipakai tidur sekali hingga dua kali seminggu agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Anda juga perlu mencuci pakaian secara teratur untuk mengurangi risiko kuman atau bakteri ditularkan ke orang lain. Tapi dalam situasi tertentu, pakaian harus dicuci dalam suhu air yang lebih tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia