Suara.com - Pangeran Charles Dikabarkan Sembuh, Ketahui Obat Apa Saja untuk Covid-19
Kabar mengenai putra Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles, sembuh dari Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru justru membuat masyarakat sangsi. Pasalnya, suami dari Camilla Parker Bowles tersebut baru menjalani masa karantina selama lima hari di rumahnya di Skotlandia.
Sebuah keterangan yang diklaim berasal dari Clarence House menyebut sang pangeran telah dua kali dites Covid-19 dan hasilnya negatif.
"Setelah berkonsultasi dengan dokternya, Pangeran Charles tidak lagi dikarantina," tutur seorang sumber kerajaan Inggris, dilansir novinite.com.
Terlepas dari benar atau tidaknya kabar tersebut, beberapa waktu belakangan ini sudah cukup banyak pasien yang telah sembuh dari virus corona baru meski belum ada obat maupun vaksin untuk penyakit ini.
Untuk mengatasinya, dokter menggunakan sejumlah obat eksperimental yang sudah diuji terlebih dahulu.
Dilansir Live Science, berikut beberapa obat tersebut:
1. Avigan atau Favipiravir
Obat yang dikembangkan oleh Fujifilm Toyama Chemical di Jepang ini telah menunjukkan hasil menjanjikan dalam mengatasi Covid-19 untuk kasus paling ringan.
Baca Juga: Amerika Mulai Teliti Klorokuin Sebagai Obat Pencegah Corona Covid-19
Avigan telah digunakan di Jepang untuk mengobati influenza dan telah disetujui sebagai obat eksperimental pada Februari 2020 untuk infeksi Covid-19.
Antivirus ini bekerja dengan mencegah virus tertentu bereplikasi dan dinilai telah memperpendek durasi virus serta meningkatkan kondisi paru-paru pasien yang dites. Namun, ini belum diterbitkan dalam jurnal sains.
2. Klorokuin dan hidroksiklorokuin
Kedua telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sebagai obat malaria, lupus, dan rheumatoid arthritis. Pada pengujian terhadap sel manusia dan primata, obat ini juga dapat mengatasi Covid-19 secara efektif.
Klorokuin juga digunakan pada kasus SARS, yang berkaitan erat dengan SARS-CoV-2.
Cara kerjanya adalah dengan mengganggu kemampuan virus untuk masuk dan mereplikasi dalam sel manusia. Hal ini juga berlaku pada obat turunannya, hidroksiklorokuin.
Sejumlah dokter di China, Korea Selatan, Prancis dan AS telah memberikan obat ini pada pasien virus corona baru. Sedangkan FDA tengah melakukan uji klinis terkait obat ini.
3. Remdesivir
Obat ini awalnya diuji pada Ebola, namun ternyata tidak begitu efektif. Namun, pada uji laboratorium antivirus ini justru terbukti efektif dalam menghambat pertumbuhan virus corona SARS dan MERS.
FDA pun telah menyetujui penggunaan remdesivir sebagai 'penggunaan penuh kasih', yang artinya obat ini hanya digunakan pada pasien Covid-19 parah.
4. Lopinavir dan Ritonavir
Dalam data baru dari China yang terbit pada 18 Maret 2020 di New England Journal of Medicine, dokter tidak dapat mendeteksi manfaat dari kombinasi obat HIV ini terhadap pasien.
Sejumlah 199 pasien dengan kadar oksigen rendah secara acak menerima obat antivirus kaletra atau plasebo ini. Tetapi hasilnya kurang memuaskan.
Namun, penelitian lain masih berlangsung, dan masih ada kemungkinan lopinavir dan ritonavir dapat menunjukkan beberapa manfaat. Seperti antivirus lain, obat ini kemungkinan bekerja lebih baik jika diberikan lebih awal pada pasien.
5. Losartan
Ini adalah obat generik untuk tekanan darah. Cara kerjanya adalah dengan memblokir reseptor, atau pintu masuk ke se, yang mana akan dimasuki oleh angiotensin II. Kemudian bahan kimia ini akan meningkatkan tekanan darah.
SARS-CoV-2 berikatan dengan reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2), sehingga kemungkinan losartan dapat memblokir reseptor-reseptor tersebut sehingga akan mencegah virus menginfeksi sel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat