Suara.com - Video penceramah yang menyebut pandemi virus corona atau Covid-19 datang karena pentolan FPI Rizieq Shihab dilarang pulang ke Indonesia beredar di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh Alqarni_Pro dan berdurasi 29 detik. Terlihat seorang penceramah menggebu-gebu menyampaikan pidato dalam sebuah acara.
Dalam pidatonya, penceramah itu menyebut, para habaiblah yang membawa kedamaian di alam semesta.
"Mereka para habaib, mereka adalah alasan yang membawa daripada kedamaian. Adanya para habaib, yang membuat Allah memberikan keamanan kepada seluruh penduduk alam semesta," ujarnya seperti dikutip Suara.com, Senin (31/3/2020).
Penceramah itu lantas menyinggung soal pandemi Covid-19 yang kekinian mengancam keselamatan warga Indonesia. Ia mengklaim pandemi tersebut ada kaitannya dengan pentolan FPI Rizieq Shibab yang dilarang pulang ke Indonesia.
"Corona datang, musibah-musibah datang tiada lain dan tiada bukan saudara pasti kesalahan ini ada kaitannya. Apa kaitannya? Karena Habib Rizieq tidak boleh kembali ke Tanah Air. Allah Taala murka lalu kirim corona ke Indonesia," imbuhnya.
Video itu nyatanya menuai perhatian Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir. Melalui akun Twitter pribadinya, Gus Nadir membagikan ulang video dan mengatakan tidak mengenali sosok penceramah tersebut.
"Saya gak tau siapa yang ceramah seperti ini," kata Gus Nadir.
Meski begitu, Gus Nadir menyayangkan bila pernyataan tersebut memang disampaikan oleh seorang penceramah dalam video.
Baca Juga: Satu Pegawai Chevron di Riau Positif Terjangkit Corona
Sebab, ia mengatakan klaim virus corona datang karena Rizieq Shihab dilarang pulang ke RI tidak berterima baik secara logika maupun ilmu agama.
"Tapi jika benar beliau mengatakan bahwa corona itu masuk ke Indonesia karena Habib Rizieq Shihab dilarang pulang, maka pernyataan ini bukan hanya bermasalah secara teologis tapi juga tidak logis," tandas Gus Nadir.
Kontan saja, cuitan Gus Nadir itu menuai perhatian warganet yang juga memberikan komentar sindiran.
"Selalu saja ada ustadz yang ngomong gak masuk nalar. Wong di Arab Saudi juga ada corona juga," kata @januryanur1226.
"Kalau semua kata-kata tanpa saringan dikatakan pemuka agama, ditambah bahaya banyaknya orang yang percaya tanpa disadur logika, negara ini hancur sebentar lagi," timpal @stefanu17.
Sebelumnya, Juru Bicara FPI Slamet Maarif mengungkapkan kondisi terkini Habib Rizieq Shihab yang masih berada di Arab Saudi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar