Suara.com - Semua tindakan medis yang tidak mendesak terpaksa ditunda akibat wabah virus corona Covid-19. Tetapi, hal ini justru membuat seseorang menjadi lebih cemas terhadap kondisinya dan merasa kesakitan.
Kondisi ini pun dirasakan oleh Anna Marie Dunn, lansia usia 68 tahun asal Inggris yang sudah menderita kanker ginjal dan hidup dengan satu ginjal sejak 2018.
Pada bulan Januari 2020, Anna Marie melakukan pemindaian rutin yang menunjukkan kanker ginjalnya telah menyebar ke kelenjar adrenal. Oleh karenanya, dokter menjadwalkan operasi untuk mengatasinya pada bulan-bulan berikutnya.
Tapi, dokter justru membatalkan operasi di Pusat Kanker Fox Case di Phildelphia pada 6 April 2020, satu setengah minggu menjelang operasinya. Tindakan medisnya terpaksa ditunda karena lonjakan pasien virus corona Covid-19 di rumah sakit.
Kondisi medis selain corona Covid-19 yang tidak mendesak harus dijadwalkan ulang atau ditunda sementara. Langkah ini bertujuan mencegah penyebaran virus, membatasi jumlah pasien yang datang ke rumah sakit, menjaga sumber daya medis, termasuk alat pelindung diri dan alat medis.
Namun, hal ini justru membuat pasien dengan masalah medis lain merasa khawatir dengan kondisinya. Orang dengan kondisi medis serius, seperti kanker, mungkin harus menunda pengobatan sehingga membuat mereka cemas.
"Saya khawatir jika harus menunggu dua bulan lagi untuk pengobatan. Saya khawatir jika kanker saya tumbuh dan menyebar lebih luas selama waktu itu. Saya takut karena tidak tahu apa yang akan terjadi," kata Anna Marie dikutip dari inquirer.com.
Di sisi lain, keputusan itu adalah langkah yang harus diambil tenaga medis dengan menimbang urgensi kebutuhan medis pasien dan risiko pasien sakit parah ketika kontak dekat dengan pasien corona Covid-19.
Data baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah menemukan bahwa pasien corona Covid-19 dengan riwayat medis kronis, seperti diabetes, kanker, gagal jantung hingga penyakit ginjal lebih berisiko membutuhkan perawatan intensif.
Baca Juga: Catat, Begini Cara Mencuci Baju Agar Terhindar dari Virus Corona Covid-19
"Semua keputusan kita berpusat pada risiko sekarang ini, risiko yang dihadapi oleh banyak pasien, bukankah pasien kanker cukup berisiko pada paparan virus," kata Alexander Kutikov, ahli onkologi bedah dan kepala divisi Fox Chase untuk urologi dan onkologi urologis.
Penundaan pengobatan bagi penderita kanker kulit dan prostat mungkin tidak akan memperburuk kondisinya jika ditunda sementara waktu. Tetapi, kanker yang lebih agresif seperti kanker hati, paru-paru dan pankreas mungkin saja menyebar cepat jika tak segera diobati.
Dalam kasus ini dokter dan pasien harus memutuskan langkah yang terbaik dengan mempertimbangkan risiko paparan potensial terhadap virus corona Covid-19. Pasien yang memiliki kanker agresif mungkin masih perlu melanjutkan pengobatannya dengan ancaman risiko yang ada sekarang ini.
Situasi ini tentu membuat pasien cemas antara dua hal, yakni harus menjalani pengobatan di tengah ancaman risiko dan dampak yang fatal bila memilih untuk menunda pengobatannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan