Suara.com - Hati-hati, Diare Ternyata Jadi Salah Satu Gejala Virus Corona Covid-19.
Virus corona atau Covid-19 merupakan penyakit yang memiliki gejala khas seperti batuk, demam, dan kesulitan bernapas. Akan tetapi beberapa dokter menemukan satu lagi gejala tambahan lainnya, yakni masalah pencernaan.
Salah satu studi epidemiologi pada 206 pasien di China menemukan 48 di antaranya tak memiliki gejala lain selain masalah pencernaan, demikian dikutip dari Men's Health.
Dalam studi tersebut, pasien dengan gejala pencernaan memiliki keparahan penyakit yang rendah, akan tetapi butuh waktu yang lama untuk bisa sembuh dari virus.
Studi lain menyebutkan bahwa pasien dengan gejala pencernaan menunjukkan lebih banyak bukti adanya masalah di hati dan penyumbatan darah ketimbang mereka yang tidak memiliki gejala tersebut.
Yang sama-sama dimiliki kedua studi tersebut adalah sekitar sepertiga pasien tersebut umumnya mengalami diare. Pola yang sama ditemukan di luar China, yakni di Eropa.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menambahkan mual, muntah, dan diare ke cek mandiri virus corona online mereka. CDC mendefinisikan diare sebagai proses buang air besar (BAB) yang terjadi tiga kali atau lebih dalam 24 jam atau dalam jumlah yang tidak biasa.
Jika Anda mengalami hal ini terutama dalam situasi terkini, mungkin Anda perlu mempertimbangkan untuk mengisolasi diri Anda terutama jika ada gejala umum Covid-19 lainnya.
Peter Chin-Hong, MD, profesor kedokteran dan spesialis penyuakit menular di University of California mengatakan apabila ada darah keluar saat BAB, maka bisa jadi tanda ada sesuatu yang serius terjadi dalam tubuh Anda dan harus segera diperiksakan ke dokter.
Baca Juga: Wajib Baca! Cara Mencuci Masker Kain yang Benar agar Virus Hilang
"Kami belum tahu apa yang bisa mengubah jalannya penyakit tersebut. Terlebih lagi, kadang, gejala pencernaan bisa jadi disebabkan rasa cemas karena Covid-19 yang menyebabkan Anda diare," jelas Tim Lahey, MD, dokter penyakit menular di University of Vermont Medical Center.
Dr. Chin-Hong berkata jika Anda mengalami diare, sebaiknya Anda menghindari makanan pedas dan meminum banyak air.
Salah satu yang dikhawatirkan dari diare adalah ketika Anda juga mengalami demam, Anda bisa kehilangan banyak elektrolit. Anda bisa mengonsumsi minuman pengganti elektrolit.
Laporan dari China mendeskripsikan diare akan terjadi selama 1-14 hari, dengan rata-rata 5,4 hari. Frekuensi rata-rata diare adalah 4,3 hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi