Suara.com - Alhamdulillah! Indonesia Sudah Punya 200.000 Reagen PCR untuk Tes Covid-19
Penanganan pandemi virus Corona Covid-19 di Indonesia masih berjalan serius. Bahkan, pemerintah akan menggalakkan pemeriksaan dan tes virus Corona Covid-19 dalam waktu dekata.
Juru bicara pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan saat ini Indonesia sudah memiliki sebanyak 200.000 kit atau reagen untuk pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk mendiagnosis virus corona atau Covid-19.
"Ketersediaan reagen untuk PCR udah ada sampai 200.000 kit dari mekanisme skrining searah," ujar Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (8/4/2020).
Ia mengatakan pemeriksaan dengan PCR ini tidak sembarangan, dan tidak dilakukan secara acak. Karenanya pemeriksaan hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki risiko kontak dengan pasien positif cukup tinggi.
"Sehingga persentasi positif PCR relatif tinggi, karena PCR tidak dengan metode acak tetapi terpilih dan terstruktur dimulai dari awal," kata dia.
PCR memang menggunakan sampel dahak atau disebut spesimen yang diambil dari belakang hidung dan tenggorokan, untuk dilihat antigennya. Saat ini sudah ada lebih dari 15.000 sampel spesimen yang diambil, dan 2.956 diantaranya dinyatakan positif.
Sedangkan metode rapid test yang menggunakan sampel darah, dengan melihat antibodi dilakukan sebagai skrining awal.
Kini sudah ada 450.000 alat rapid test yang sudah disebarluaskan di Indonesia, untuk mengecek mereka yang berada di sekitar pasien positif Covid-19, seperti keluarga serumah, teman sekantor, hingga petugas medis sebagai garda terdepan.
Baca Juga: Perusahaan Korea Kasih 50.000 Alat Tes PCR Corona ke Indonesia
Nah, apabila hasilnya positif dan negatif tapi mengalami gejala Covid-19, maka pemerintah menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri atau secara berkelompok di rumahnya selama masa inkubasi 14 hari. Akan tetapi jika dirasa gejala semakin berat maka pemerintah akan melakukan penegakkan diagnosis dengan metode PCR.
"Dari kelompok ini diperiksa ulang dan positif keluhan klinis semakin berat, baru nanti dengan antigen, dengan PCR," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?