Suara.com - Musisi Glenn Fredly Meninggal Dunia, Ketahui 5 Penyebab Meningitis
Musisi Glenn Fredly meninggal dunia hari ini, Rabu (8/4/2020) sekitar pukul 18.00 WIB. Kabar ini dibenarkan oleh kerabat Glenn Fredly kepada Suara.com.
"Iya bener mas, jam 6 lewat, saya juga baru dapat adek iparnya, Billy, di RS Setia Mitra Fatmawati," katanya saat dihubungo wartawan, Rabu (8/4/2020).
Glenn Fredly dikabarkan meninggal dunia karena penyakit radang selaput otak atau meningitis. Ia berpulang di usia 44 tahun dan meninggalkan satu orang istri dan satu orang anak.
Meningitis merupakan salah satu penyakit infeksi paling berbahaya yang ada saat ini. Dilansir laman Hello Sehat, meningitis paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang dimulai dari bagian lain pada tubuh Anda, seperti telinga, sinus, dan tenggorokan.
Agar lebih jelas, berikut penjelasan soal penyebab penyakit meningitis seperti yang dialami oleh Glenn Fredly:
1. Meningitis bakteri
Bakteri yang bisa menyebabkan meningitis antara lain: Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniac, Listeria monocytogenes, Escherichia coli, Klebsiella sp., dan Streptococcus grup B. Bakteri.
Bakteri ini menular melalui pernapasan dan sekresi tenggorokan seperti dahak saat batuk dan berciuman.
Baca Juga: Glenn Fredly Sempat Ucapkan Ulang Tahun ke Istri Sebelum Meninggal Dunia
Dalam banyak kasus, meningitis karena bakteri muncul ketika bakteri masuk melalui aliran darah di sinus, telinga, atau tenggorokan. Bakteri kemudian berpindah ke otak melalui aliran darah.
Meningitis dapat menjadi penyakit yang sangat serius yang membutuhkan perawatan segera. Meningitis bakteri dapat mengancam jiwa atau menyebabkan kerusakan otak permanen.
2. Meningitis virus
Virus yang bisa menyebabkan meningitis antara lain: virus influenza, virus herpes simplex, virus varicella zoster, virus West Nile, virus limfositik koriomeningitis, dan virus campak.
Meningitis virus adalah kondisi yang lebih umum daripada meningitis yang disebabkan oleh bakteri. Beberapa virus dapat memicu penyakit ini, termasuk virus-virus yang menyebabkan diare.
Selanjutnya: Meningitis jamur
3. Meningitis jamur
Meningitis jamur lebih jarang terjadi dibandingkan dengan kondisi yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Orang yang sehat sangat jarang terkena kondisi ini.
Kondisi ini disebabkan oleh jamur yang menginfeksi tubuh Anda dan menyebar melalui aliran darah ke otak atau saraf tulang belakang. Jamur yang paling umum menyebabkan kondisi ini adalah:
- Cryptococcus
- Blastomyces
- Histoplasma
- Coccidioides
Seseorang dengan masalah kekebalan tubuh, misalnya karena mengidap AIDS, lebih berisiko terkena radang selaput otak dalam bentuk ini.
4. Meningitis parasit
Jenis radang selaput otak ini lebih langka dari meningitis virus atau bakteri. Kondisi ini disebabkan oleh parasit yang ditemukan dalam tanah, kotoran dan beberapa hewan dan makanan, seperti siput, ikan mentah, unggas, atau produk.
Ada satu jenis meningitis parasit lebih langka daripada yang lain, yaitu meningitis eosinofilik. Tiga parasit utama yang menjadi penyebab meningitis jenis ini adalah:
- Angiostrongylus cantonensis
- Baylisascaris procyonis
- Gnathostoma spinigerum
Radang selaput otak akibat parasit tidak menular dari orang ke orang. Parasit ini menginfeksi binatang atau bersembunyi di makanan yang kemudian dimakan manusia.
Salah satu jenis radang selaput otak akibat parasit yang sangat jarang, yaitu meningitis amebic, adalah kondisi yang mengancam jiwa. Jenis ini disebabkan ketika salah satu dari beberapa jenis amoeba memasuki tubuh melalui hidung saat Anda berenang di danau, sungai, atau kolam yang terkontaminasi.
Parasit dapat menghancurkan jaringan otak dan pada akhirnya menyebabkan halusinasi, kejang, dan gejala serius lainnya.
5. Meningitis non-infeksi
Meningitis jenis ini adalah yang tidak disebabkan oleh infeksi. Jenis ini disebabkan oleh kondisi atau perawatan medis lainnya. Ini termasuk:
- Lupus
- Cedera kepala
- Operasi otak
- Kanker
- Pengobatan tertentu
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!