Suara.com - Mantap! Indonesia Tambah 150 Ribu Reagen untuk Perbanyak Tes Virus Corona
Kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah, per Rabu (15/4/2020) sudah tembus 5.136 kasus. Sebanyak 446 orang di antaranya dinyatakan sembuh, dan ada 469 orang meninggal dunia.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pemerintah akan menambah sebanyak 150 ribu reagen untuk pemeriksaan realtime PCR (polymerase chain reaction), dengan sampel dahak dari belakang tenggorokan dan hidung.
"Oleh karena itu ini bagian dari keseriusan kita. Dalam rangka mengajar target pemeriksaan laboratorium antigen berdasarkan pada realtime PCR, kita sudah mendatangkan lagi sebanyak 150 ribu reagen PCR," ujad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (15/4/2020).
Puluhan ribu PCR ini nantinya akan langsung didistribusikan ke laboratorium yang bekerjasama dengan pemerintah melakukan pemeriksaan Covid-19. Rencananya pemerintah juga bakal mengaktifkan seluruh 78 laboratorium dengan fasilitas Biosafety Level (BSL) II. Dimana 32 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia sudah aktif melakukan pemeriksaan.
Pengaktifan laboratorium ini akan diiringi dengan jumlah mesin, reagen, SDM yang mumpuni sesuai standar badan kesehatan dunia atau WHO. Laboratorium juga akan tersebar di seluruh Indonesia sehingga spesimen tidak memakan waktu lama untuk diperiksa.
"Sudah barang tentu ini harus meningkatkan bukan hanya jumlah mesin, tetapi juga reagen juga SDMnya juga. Sistem terkait zonasi agar memperpendek waktu kirim spesimen menuju ke laboratorium uji, dan selanjutnya di interpretasikan hasilnya," paparnya.
Bakal ada juga konversi alat tes cepat molekuler yang digunakan untuk pemeriksaan TBC, diubah untuk pemeriksan Covid-19, dengan mengubah catridge mesin. Mesin ini berjumlah lebih dari 900 mesin ada di Indonesia dan 305 mesin di antaranya dipastikan siap dan bisa melakukan pemeriksaan Covid-19.
Sejumlah langkah ini dilakukan demi memenuhi target Indonesia, bisa memeriksa 10 ribu spesimen per hari.
Baca Juga: Kejar Target 10 Ribu Tes Sehari, Pemerintah Aktifkan 72 Laboratorium BSL II
Sementara itu, per hari ini sudah ada 36.431 spesimen yang diperiksa, spesimen yang diambil dari 33.001 orang. Dari data itu 27.865 orang dinyatakan negatif, dan 5.136 orang mendapat konfirmasi positif.
Adapun hingga kini sudah ada sebanyak 165.549 orang dalam pemantauan (ODP) di seluruh Indonesia. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat ada 11.165 orang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis