Suara.com - Pandemi corona Covid-19 membuat peneliti memiliki pekerjaan besar dalam hal deteksi dini. Sebab, orang mungkin tanpa sadar telah menyebarkan penyakit ke orang-orang di sekelilingnya.
Itulah sebabnya, untuk membantu meningkatkan deteksi penyakit, para ilmuwan telah melatih anjing untuk menemukan orang yang membawa virus corona Covid-19, terutama mereka yang tidak menunjukkan gejala.
Dilansir dari Medical Daily, anjing jenis labrador dan spaniel telah terbukti mampu mengendus malaria pada manusia.
Beberapa anjing juga memiliki indra penciuman yang sangat tajam sehingga memungkinkan mereka untuk menentukan orang yang memiliki kondisi medis seperti penyakit Parkinson dan beberapa jenis kanker.
London School of Hygiene dan Tropical Medicine (LSHTM) telah meluncurkan crowdfunding untuk membantu melatih anjing mengidentifikasi orang yang terinfeksi virus corona, Bloomberg melaporkan Kamis (16/04/2020).
Para ilmuwan mengatakan bahwa pasien corona Covid-19 mungkin memiliki bau tak sedap yang disebabkan oleh virus yang ada di dalam tubuh.
"Kita tahu penyakit memiliki bau, termasuk penyakit pernapasan seperti influenza, dan bahwa bau itu sebenarnya sangat berbeda," kata James Logan, kepala Departemen Pengendalian Penyakit LSHTM.
"Ada kemungkinan yang sangat, sangat bagus bahwa Covid-19 memiliki bau tertentu, dan jika itu benar, saya sangat yakin bahwa anjing-anjing itu akan dapat mempelajari bau itu dan mendeteksinya." tambahnya.
Logan mengatakan proyek ini masih dalam tahap awal. Tetapi LSHTM bertujuan untuk mengerahkan detektif hewan untuk membantu menemukan Covid-19 di Inggris pada musim panas.
Baca Juga: Bosan di Rumah karena Wabah Corona, Dua Pengusaha Isap Sabu
Anjing-anjing dapat pergi ke rumah sakit dan merawat di rumah untuk menyaring staf dan pasien.
LSHTM juga berharap untuk membawa anjing pendeteksi virus corona ke bandara dan stasiun kereta api ketika perjalanan reguler dilanjutkan.
Sementara itu, tim peneliti yang berbeda sedang mengerjakan alat lain untuk mempercepat deteksi atau diagnosis Cocid-19. Penelitian yang sedang berlangsung bertujuan untuk membuat alat tes darah yang dapat menentukan orang yang telah terpapar atau terinfeksi dengan virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern