Suara.com - Pemerintah China telah menambahkan 1.290 jumlah kematian resmi akibat virus corona pada Jumat (17/4/2020). Penambahan ini meningkatkan angka kematian nasional menjadi 4.632, hampir 40% dari laporan angka kematian sebelumnya.
Revisi penambahan jumlah angka kematian ini dilakukan setelah pejabat intelijen AS mencurigai pemerintah China telah menutupi skala kematian yang sebenarnya.
Di tengah tuduhan ini, negara ini pun memulai sebuah program yang dapat menangkap skala sebenarnya dari wabah virus corona.
Dilansir Bloomberg, 'program' ini disebut sebagai survei serologis atau tes antibodi, yang mana peneliti akan mengambil sampel darah dari kelompok perwakilan orang untuk melihat apakah mereka telah membentuk antibodi untuk melawan virus, yang artinya orang tersebut telah terinfeksi.
Dari hasil studi inilah ilmuwan akan memperkirakan besarnya penyebaran patogen di populasi yang lebih luas.
Hasil studi juga dapat menjelaskan bagaimana virus menular dari satu orang ke orang lainnya, termasuk peran apa yang tampaknya kurang memengaruhi suatu kelompok, misalnya anak-anak.
Upaya serologis China ini akan dilacak secara dekat oleh komunitas ilmiah global.
Di Wuhan, para penyelidik menguji darah kelompok acak yang terdiri dari 11.000 orang yang tinggal di kota selama lebih dari dua minggu antara Januari dan Maret.
Mereka yang berpartisipasi dalam survei, yang mencakup semua anggota rumah tangga terpilih dan orang-orang seperti petugas polisi, pekerja masyarakat dan pengemudi taksi, ikut melakukan survei.
Baca Juga: Waduh, China Kembali Laporkan 44 Kasus Virus Corona Tanpa Gejala
Temuan survei akan digunakan untuk 'menginformasikan penyesuaian dalam strategi respons, menurut laporan media penyiaran negara CCTV.
Berita Terkait
-
Dibintangi Hou Ming Hao dan Lu Yu Xiao, Ini Sinopsis Love in the Clouds
-
Sinopsis Silent Honor, Drama China Genre Politik yang Dibintangi Yu He Wei
-
Bukan Cuma Drakor, 4 Drama China Tema Time Travel Ini Wajib Masuk Watchlist
-
6 Shio Paling Hoki 4 Oktober 2025, Cinta dan Rezeki Mengalir Deras
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban