Suara.com - Pandemi Covid-19 telah membuat tenaga medis menerima stigma negatif dari kelompok masyarakat. Salah satu kasusnya di Indonesia adalah ketika jenazah seorang tenaga medis di Semarang ditolak oleh oknum warga.
Nyatanya ini juga terjadi di negara lain, termasuk India.
Dilaporkan Bloomberg, ada sekelompok dokter masuk ke perkampungan kumuh di kota Indore, India, untuk melacak seorang pria yang diduga telah melakukan kontak dengan pasien terinfeksi virus corona.
Ketika mereka menemukannya, pria tersebut mengutuk tenaga medis dan bertanya mengaoa mereka menginginkan informasi darinya. Bahkan, sang lelaki menuduh tenaga medis akan membawanya pergi.
Seketika, setidaknya 100 orang mengepung mereka, melempar batu, dan benda-benda lainnya. Untungnya, tenaga medis berhasil melarikan diri.
"Pada waktu itu, saya hanya berpikir bagaimana kami bisa menyelamatkan hidup kami," Trupti Katdare, salah satu dokter pada insiden tersebut.
Pengalaman Katdare adalah salah satu fenomena umum di India, di mana pekerja layanan kesehatan menjadi sasaran kekerasan dan pelecehan saat mereka mencoba mengendalikan wabah.
Telah dilaporkan banyak terjadi penyerangan di negara tersebut. Ini dampak dari kepanikan dan ketakutan tertular dari tenaga medis serta mendapat stigma buruk jika terinfeksi.
"Ketika Anda menjadi dokter, Anda tahu risiko tertular infeksi. Kami tidak takut infeksi, kami siap secara mental karena itu risiko pekerjaan," kata Nirmalya Mohapatra, seorang dokter senior di rumah sakit umum di New Delhi dan wakil presiden asosiasi dokter residen di lembaganya.
Baca Juga: Tenaga Medis Dapat Stigma Negatif, Psikiater: Mereka Nggak Paham Covid-19
"Tapi dipukuli, itu bukan sesuatu yang kami siapkan secara mental. Itu bukan bahaya pekerjaan yang kami tahu," tambahnya.
Menurutnya, salah satu faktor yang berkontribusi dalam insiden ini adalah rendahnya kepercayaan pada sistem layanan kesehatan, sementara banyak informasi salah di media sosial.
Berita Terkait
-
India Bebaskan Pajak Bahan Pokok dan Kurangi Gunakan Produk Asing
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Review Film Baaghi 4: Thriller Psikologis yang Jadi Komedi Tanpa Sengaja!
-
Duh Xiaomi Stop Investasi di Negara Ini!
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis