Suara.com - Sekitar 88% pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator tercatat meninggal, menurut sebuah sebuah studi baru, yang menganalisis data 5.700 pasien yang dirawat di rumah sakit melalui Northwell Health, sistem kesehatan terbesar di New York.
Dari pasien-pasien itu, 2.634 dipulangkan atau telah meninggal pada akhir penelitian, dan 320 pasien tercatat memakai ventilator.
Artinya, dilansir Live Science, 9 dari 10 pasien menggunakan ventilator meninggal dunia.
Menurut CNN Internasional, penelitian yang terbit dalam Journal of American Medical Association ini menunjukkan betapa buruknya prospek pasien dengan penyakit Covid-19 yang parah.
Catatan ini mendukung apa yang dikatakan dokter tentang virus corona, yaitu kebanyakan orang yang sakit parah memiliki semacam kondisi yang mendasarinya atau memiliki penyakit penyerta.
Lebih dari setengah, atau 57%, memiliki tekanan darah tinggi, 41% mengalami obesitas, dna 34% menderita diabetes.
"Dari pasien yang meninggal, mereka yang menderita diabetes lebih mungkin menerima ventilasi mekanis invasif atau perawatan di ICU dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki diabetes," catat peneliti.
Mereka juga mengkonfirmasi pria lebih mungkin meninggal daripada wanita, dan tidak ada yang di bawah usia 18 tahun.
Gejala infeksi jauh dari kejelasan. Sekitar sepertiga dari semua pasien mengalami demam, 17% bernapas terlalu cepat dan hanya di bawah 30% membutuhkan oksigen tambahan. Rata-rata, pasien dikirim pulang setelah empat hari.
Baca Juga: Covid-19, Industri Otomotif Britania Raya Berpacu Produksi Ventilator
Tetapi 14% dirawat di perawatan intensif, 3% membutuhkan dialisis intensif dan 21% meninggal.
Karena data akhir hanya tersedia pada sekitar setengah dari pasien, ada kemungkinan lebih banyak dari mereka yang menggunakan ventilator selamat, kata para peneliti - sesuatu yang akan menurunkan tingkat kematian di bawah 88% untuk kelompok itu.
"Studi ini melaporkan tingkat kematian hanya untuk pasien dengan hasil yang pasti (pemulangan atau kematian), dan studi jangka panjang dapat menemukan tingkat kematian yang berbeda karena perbedaan segmen populasi," tulis tim Northwell Health.
Berita Terkait
-
Pementasan Pasien No 1 di Indonesia Kita ke-44, Ketika Hukum Perlu Dirawat & Disembuhkan
-
Konsistensi Haji Robert dan NHM Peduli Bantu Pasien Jantung dari Berbagai Daerah di Maluku Utara
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Jorok! Kemenkes Didesak Segera Jatuhi Sanksi RS Cut Meutya usai Viral Kasur Pasien Penuh Belatung
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer