Suara.com - Di bulan puasa ini, minuman manis seperti sahabat bagi kita. Tapi hati-hati, lho. Pasalnya, WHO telah memperingatkan bahaya gula bagi tubuh kita. Ya, WHO menyarakan semua orang untuk mengurangi asupan gula harian demi menjaga sistem kekebalan tubuh di tengah pandemi Covid-19. Hal itu karena gula ternyata bisa menurunkan kekebalan tubuh manusia.
Selain membatasi minuman manis dan gula, saat puasa ini kita juga sering menghadapi masalah cegukan. Biasanya, cegukan dapat diatasi dengan minum air. Tapi, tentu saja hal itu tak bisa kita lakukan saat sedang puasa. Lalu, bagaimana cara mengatasi cegukan tanpa minum saat puasa?
Simak berita kesehatan menarik lainnya di bawah ini!
1. WHO Sarankan Kurangi Gula, Ternyata ini Efeknya Pada Kekebalan Tubuh!
Kekebalan tubuh yang kuat dan stabil salah satu kunci melindungi diri dari virus corona Covid-19. WHO sendiri telah menyarankan beberapa jenis makanan bernutrisi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh di tengah pandemi.
WHO menyarakan semua orang untuk mengurangi asupan gula dan garam harian demi menjaga sistem kekebalan tubuh di tengah pandemi virus corona Covid-19.
2. Tanpa Minum Air, Ini 4 Cara Mengatasi Cegukan saat Puasa
Cegukan memang bukan kondisi yang membahayakan, tapi bisa sangat menganggu. Salah satu cara mengatasi cegukan adalah dengan minum air. Tapi, bagaimana kalau cegukan terjadi saat kita sedang puasa?
Baca Juga: Redakan Cegukan Selama 30 Detik, Lakukan 4 Cara Ini!
Tenang, cegukan masih bisa dihilangkan, kok, tanpa minum air. Seperti melansir laman Hello Sehat, Sabtu (25/4/2020), ada 4 cara menghilangkan cegukan saat berpuasa tanpa harus membatalkan puasa. Ini dia.
3. Pasien Corona Covid-19 Bisa Alami Hipoksia Diam, Ini Bahayanya!
Seorang dokter menemukan kondisi yang tidak biasa pada pasien corona Covid-19. Seorang pasien corona Covid-19 dengan tingkat saturasi oksigen darah yang rendah, tetapi ia tidak terengah-engah.
Pada beberapa kasus dilansir oleh Fox News, kondisi pasien corona Covid-19 seringkali cukup serius. Tapi, pasien tidak menunjukkan gejala seperti kebanyakan pasien sindrom gangguan pernapasan akut, yakni kegagalan paru-paru yang dikaitkan dengan wabah SARS 2003 dan penyakit pernapasan lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi