Suara.com - Tidak Bikin Imunitas Tubuh Menurun, Puasa Justru Jauhkan Risiko Covid-19
Puasa Ramadan tidak membuat imunitas tubuh menurun. Justru menurut dokter, manfaat puasa baik untuk imunitas tubuh dan bisa menjauhkan risiko infeksi virus Corona Covid-19.
Dikatakan dr Vivien, dari Primaya Hospital Tangerang, puasa hanya menggeser jam makan dan minum. Selama asupan gizi, nutrisi, dan cairan tercukupi, tidak akan ada masalah pada imunitas tubuh.
"Hal yang penting adalah jaga imunitas tubuh dengan cara makan bernutrisi tinggi, banyak minum, dan istirahat yang cukup. Selama daya tahan tubuh kuat, maka tubuh dapat melawan berbagai macam virus atau kuman. Asupan gizi selama puasa juga harus seimbang,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (28/4/2020).
Menurut dr. Vivien, jika berbicara keterkaitan Covid-19 dengan kondisi tubuh saat puasa sebenarnya kembali ke faktor imunitas tubuh dan pekerjaan seseorang. Seseorang akan lebih berpotensi terinfeksi Covid-19 jika memiliki komorbid seperti diabetes, asma, penyakit autoimun, atau penyakit lain yang mengharuskan seseorang untuk mengkonsumsi obat penekan imun.
Selain itu, potensi terinfeksi juga dihadapi oleh tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan di rumah sakit terutama yang merawat pasien Covid-19.
Pada dasarnya, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir akan imunitas tubuh yang menurun ketika puasa di tengah Covid-19 ini. Menurut dr. Vivien, pada dasarnya proses puasa adalah proses mengistirahatkan organ terutama organ pencernaan dan regenerasi sel yang dapat meningkatkan imunitas tubuh untuk pertahanan tubuh terhadap berbagai jenis virus atau kuman penyakit.
Ketika berpuasa, kita dilarang makan dan minum selama kurang lebih 13 jam. Selama kurun waktu tersebut, sistem pencernaan diistirahatkan dan sel-sel tubuh mengalami regenerasi. Saat puasa, sistem pencernaan yang sebelumnya bekerja terus menerus selama 11 bulan akan beristirahat. Pada waktu istirahat tersebut, sel-sel tubuh akan memperbaiki diri.
Pada saat berpuasa, hematopoietik (proses pembentukan komponen sel darah) akan bekerja dengan cara mengeluarkan sel-sel imunitas tubuh lebih baik seperti sel limfosit T dan sel limfosit B untuk pertahanan tubuh. Sel limfosit T dan sel limfosit B tersebut dapat menghasilkan antibodi untuk melawan berbagai virus atau kuman yang masuk.
Baca Juga: Cegah Corona, Yuk Tingkatkan Imunitas Tubuh dengan Vitamin
dr. Vivien menambahkan bahwa jika saat puasa kita merasa lemas atau dehidrasi, berarti kita harus meninjau ulang asupan gizi dan cairan yang kita peroleh ketika sedang berbuka (mulai dari magrib hingga imsak). Lemas dapat terjadi karena dehidrasi ringan dan penurunan kadar gula darah (hipoglikemia) dalam tubuh. Dehidrasi dapat membuat seseorang jadi mengantuk, kurang berkonsentrasi karena sel tubuh kekurangan cairan, serta kondisi hipoglikemia (kadar gula dalam darah berada di bawah kondisi normal).
Untuk menghindari lemas dan agar tetap bugar selama menjalankan ibadah puasa, setiap manusia membutuhkan minimal 2 liter air putih dalam sehari. Kebutuhan cairan tersebut dapat terpenuhi ketika puasa dengan memaksimalkan untuk minum air putih 8 – 10 gelas selama waktu tidak sedang berpuasa yaitu mulai magrib hingga imsak. Kebutuhan cairan tersebut bisa dibagi dengan rumus 2-3-3 yaitu 2 gelas saat berbuka; 3 gelas malam hari setelah isya, solat tarawih, dan sebelum tidur; dan 3 gelas saat sahur.
"Hindari makanan yang dapat membuat dehidrasi seperti makanan yang tinggi garam serta hindari kopi, alkohol, dan soda. Jangan lupa untuk perbanyak makan-makanan yang memiliki banyak kandungan air seperti sayur, timun, tomat dan buah-buahan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek