Suara.com - Di tengah ancaman virus corona Covid-19, imbauan untuk di rumah aja terus digalakkan. Tapi, selama di rumah bukan berarti mengesampingkan kegiatan fisik atau olahraga untuk tetap sehat.
Bagi orang yang memiliki peralatan kebugaran dan olahraga di rumah, tetap sehat mungkin tidak menjadi masalah selama mereka termotivasi untuk berolahraga. Namun sayangnya, banyak orang yang tidak memiliki alat olahraga.
Jangan sedih, sebab para ahli mengatakan ada satu latihan yang semua orang bisa lakukan untuk tetap sehat di tengah pandemi corona, yakni berjalan kaki.
Dirangkum dari USA Today, berikut alasan mengapa berjalan kaki adalah latihan terbaik untuk dilakukan selama pandemi corona Covid-19.
1. Meningkatkan kekuatan otot
Seiring bertambahnya usia manusia, kekuatan otot sangat berkurang. Berjalan kaki mengatasi masalah ini dengan membangun massa otot dan mengencangkan otot di area tubuh tertentu, terutama di punggung dan kaki.
2. Menjaga kekuatan tulang
Tulang cenderung menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia orang. Berjalan kaki akan memberikan sejumlah tekanan pada tulang dan sel-sel tulang yang disebut osteoblas. Ia merespon dengan baik terhadap jenis stres ini, mencegah hilangnya kepadatan tulang.
3.Membakar lemak tubuh
Berjalan adalah salah satu latihan yang dapat membuat seseorang menurunkan berat badan tanpa harus bergantung pada peralatan olahraga. Studi menemukan bahwa berjalan secara teratur membantu menurunkan berat badan dengan membakar lemak.
4. Merangsang suasana hati yang baik
Banyak orang menderita kecemasan dan perubahan suasana hati di tengah pandemi corona. Berjalan adalah cara yang baik untuk mengatasi masalah ini karena aktivitas fisik telah terbukti memiliki efek meningkatkan suasana hati seseorang.
5. Meningkatkan kesehatan jantung
Berjalan kaki membuat jantung lebih kuat. Karena ini adalah aktivitas aerobik, berjalan kaki meningkatkan efisiensi jantung dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Dengan demikian, berjalan mengurangi risiko terserang penyakit jantung.
Baca Juga: Perangi COVID-19, Uni Emirat Arab Kirim Bantuan 7 Ton Alat Medis ke India
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional