Suara.com - Pemerintah Indonesia sedang berusaha memulangkan 727 warga yang terjebak lockdown di India. Mereka adalah warga yang terlibat Jamaah Tabligh Muslim di New Delhi pada pertengahan Maret.
Melansir dari South China Morning Post (SCMP), setidaknya ada 75 WNI yang dinyatakan positif akibat acara tersebut. Sementara 10 orang ditahan karena pelanggaran visa.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, mengatakan bahwa kementeriannya berusaha untuk memulangkan warga. Tetapi mereka kemungkinan besar akan dipulangkan setelah lockdown India dibuka.
Lockdwon India sendiri baru akan berakhir pada 17 Mei 2020.
"Kedutaan dan konsulat jenderal di India berusaha sebaik mungkin untuk membantu kebutuhan dasar," kata Teuku Faizasyah.
Faizasyah menekankan bahwa orang Indonesia yang kembali dari India akan dikarantina selama 14 hari dan menjalani pengujian Covid-19.
Dengan tingkat infeksi yang terus meningkat di Indonesia, para analis khawatir kepulangan warga dari India bisa menjadi gelombang baru virus corona Covid-19.
Muhammad Habib Abiyan Dzakwan, seorang periset di unit penelitian manajemen bencana Pusat Penelitian Strategis dan Internasional (CSIS) Jakarta mengatakan dia setuju dengan pendekatan tersebut.
“Kita harus selalu waspada. Belajar dari kasus Jamaah Tabligh di Gowa bulan lalu, ada banyak dari mereka yang akhirnya didiagnosis dengan Covid-19. Di Lombok, kami melihat peningkatan dramatis karena ini,” ujar Dzakwan.
Baca Juga: Kenangan Billy Syahputra tentang Olga Syahputra di Bulan Ramadan
Di India, kelompok Jamaah Tabligh telah dikritik karena melanjutkan pertemuan dari 13 hingga 15 Maret, tetapi pihak berwenang juga dipersalahkan karena mengizinkan jamaah asing.
Sementara itu, 17 orang Malaysia juga masih tertahan di Delhi sebagai anggota Tabligh.
Muhammad Sinatra, seorang analis di Institut Kajian Strategis dan Internasional Malaysia, mengatakan otoritas negara harus menangani masalah kepulangan mereka dengan hati-hati karena lebih banyak lagi yang bisa dites positif.
"Selama pihak berwenang mempertahankan standar penyaringan dan karantina saat ini pada mereka yang kembali, risiko yang ditimbulkan dari front ini dapat dijaga seminimal mungkin," katanya.
Menurut laporan BBC News Indonesia—jaringan Suara.com—Rabu (29/4/2020), banyak jamaah tabligh dari Indonesia dikarantina di 20 tempat yang tersebar di India.Menurut laporan itu, beberapa warga Indonesia mulai kehabisan uang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa