Suara.com - Sebanyak lima tim Amerika Serikat telah mengkloning antibodi ke Covid-19, membuka jalan bagi perawatan efektif yang bisa menjadi 'jembatan kekebalan' sebelum vaksin virus corona tersedia.
Dilansir CNN Internasional, ini perawatan menggunakan metode terapi antibodi monoklonal, dan antibodi berasal dari orang-orang yang telah pulih dari Covid-19. Peneliti kemudian mengambil darah, memilih antibodi yang paling kuat, dan membuatnya menjadi obat.
Satu perusahaan, Regeneron Pharmaceuticals, berharap memiliki perawatan yang tersedia untuk pasien pada awal musim panas.
"Saya pikir terapi antibodi monoklonal memiliki harapan besar sebagai hal besar berikutnya untuk Covid-19," kata Dr. Peter Hotez, seorang spesialis vaksin di Fakultas Kedokteran Universitas Baylor yang tidak terlibat dalam penelitian.
Terapi antibodi monoklonal adalah obat modern yang menggunakan plasma pemulihan, di mana seseorang yang telah pulih dari Covid-19 menyumbangkan darah mereka kerapa seseorang yang sedang sakit.
Meskipun plasma dari pasien sembuh efektif, dan masih sedang dipelajari, metode ini memiliki dua kekurangan. Pertama, satu orang hanya bisa memberi begitu banyak darah, dan kedua, donor mungkin tidak memiliki antibodi kuat yang cukup agar donor darah efektif.
Untuk mengembangkan pengobatan antibodi monoklonal, peneliti memilah-milah ribuan antibodi untuk menemukan yang terbaik, dan kemudian mengkloningnya secara potensial dalam jumlah yang tidak terbatas.
Benyak penyakit lain diobati dengan antibodi monoklonal, seperti berbagai bentuk kanker, HIV, asma, lupus, hingga multiple sclerosis, tetapi tentu saja tidak ada jaminan itu bisa bekerja untuk Covid-19.
"Salah satu hal tentang pencarian (antibodi) adalah hampir seperti menemukan jarum di tumpukan jerami. Kita semua menjadi antibodi ajaib yang merupakan peluru perak," ujar Dr. James Crowe, yang memimpin antibodi monoklonal Covid-19, di Vanderbilt University Medical Center.
Baca Juga: Diklaim Bisa Sembuhkan Pasien Corona, Plasma Darah Dijual di Pasar Gelap
Regeneron berharap untuk memulai uji klinis terapi ini pada manusia segera setelah bulan depan, dan jika semuanya berjalan dengan baik, mungkin ada pengobatan yang siap untuk distribusi secara luas pada akhir musim panas.
"Kami menghasilkan ribuan (antibodi) dan kemduian memilih yang paling kuat untuk berkembang menjadi antibody cocktail," kata presiden perusahaan Dr. George Yancopoulos.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas