Suara.com - Perusahaan farmasi Prancis, Sanofi SA mengatakan berencana untuk mendaftarkan ribuan subyek secara global uji coba eksperimental vaksin virus corona. Pihaknya bekerjasama dengan GlaxoSmithKline Plc (GSK) dan mulai membahas pembelian lanjutan dengan beberapa negara.
Dilansir dari Jerussalem Post, Sanofi sedang mengerjakan dua proyek vaksin untuk mencegah Covid-19. Mereka mengatakan sedang menjajaki beberapa opsi pembuatan, termasuk kolaborasi baru dalam memastikan dan memenuhi permintaan.
Sanofi sendiri memiliki rekam jejak kuat dalam vaksin influenza. Mereka bahkan melakukan uji coba Sanofi influenza sebelumnya telah mendaftarkan hingga 30.000 peserta.
Sanofi akan membawa antigen protein, yakni molekul yang dirancang untuk memicu respons kekebalan dalam tubuh berdasarkan platform yang digunakannya untuk vaksin influenza Flublok.
Sementara GSK akan menyumbang salah satu bahan pembantu yang bekerja dengan meningkatkan respons kekebalan untuk menghasilkan lebih banyak antibodi.
Eksekutif Sanofi Pasteur mengatakan, bahwa perusahaan berharap memulai uji coba tahap awal pada bulan September, dengan ratusan subjek terdaftar.
Uji coba vaksin Tahap I biasanya melibatkan sejumlah kecil sukarelawan sehat untuk menguji keamanan, namun Sanofi mengatakan telah memilih angka yang lebih tinggi untuk mendapatkan data yang lebih kuat lebih cepat.
"Kami membayangkan Fase I untuk benar-benar memiliki beberapa ratus subjek, jadi ini benar-benar uji coba fase I dan II," kata John Shiver, kepala penelitian vaksin Sanofi.
Selain menemukan vaksin yang tepat, tantangan utama terletak pada manufaktur dalam skala besar dan mendistribusikan produk secara global.
Baca Juga: Mundur dari DPR RI, Ini Kandidat Kuat Pengganti Hanafi Rais
"Kami akan membandingkan berbagai dosis vaksin dan itu sangat kritis. Ini akan memberi tahu kami tentang kapasitas pabrik dan apa yang perlu kami lakukan untuk menghasilkan jumlah dosis yang kami proyeksikan," kata Shiver.
Sanofi sebelumnya mengatakan dapat menghasilkan lebih dari satu miliar dosis. Proyeknya dengan GSK telah menerima dukungan keuangan dari Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA) dari Departemen Kesehatan AS.
Uji coba tahap akhir dengan ribuan subjek yang membandingkan vaksin dengan plasebo diperkirakan akan berlangsung pada akhir tahun 2020 atau awal 2021.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat