Suara.com - Terungkap, Ternyata Ini Penyebab Organ Intim Wanita Kering
Banyak orang menganggap bahwa organ intim wanita atau vagina yang kering adalah masalah sepele. Padahal organ intim yang kering dapat menyebabkan ketidaknyamanan di daerah panggul dan vagina.
Kekeringan vagina juga dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual, sensasi terbakar atau gatal, nyeri, hingga kehilangan minat dalam seks, tapi apa sebenarnya yang membuat vagina kering?
Seperti dilansir dari Healthshot, turunnya tingkat estrogen adalah penyebab utama kekeringan pada vagina. Seiring bertambahnya usia wanita, mereka memproduksi lebih sedikit estrogen dan ini mengarah ke akhir menstruasi.
Singkatnya, menopause adalah tahap kehidupan pada wanita ketika tubuh mereka berhenti membuat estrogen. Ketika seorang wanita menghasilkan estrogen pada tingkat normal, vaginanya memiliki lapisan kelembaban alami yang membuatnya lembut, dilumasi, dan elastis.
Penurunan kadar estrogen atau berkurangnya produksi menyebabkan vagina menipis dan kehilangan lapisan, yang menyebabkan gatal, kekeringan, serta iritasi.
Namun, menopause bukan satu-satunya kondisi yang menyebabkan penurunan produksi estrogen. Ada faktor-faktor lain yang berkontribusi, seperti stres, menyusui, merokok, depresi, dan melahirkan
Sebenarnyam ada beberapa cara juga untuk membuatnya tetap terlubrikasi.
Sebagian besar wanita dengan kekeringan vagina kronis mempertimbangkan pilihan perawatan yang meliputi pelumas, penggantian estrogen, perubahan gaya hidup dan diet, atau kombinasi dari semua ini.
Baca Juga: Minum Jamu Setiap Hari Bisa Bikin Lebih Cantik Loh, Ini Alasannya
Beberapa perubahan pola makan dan gaya hidup juga dapat membantu.
Jika Anda mengonsumsi banyak minuman berkafein dan alkohol dan asupan air Anda sepanjang hari tidak mencukupi dapat memengaruhi cairan vagina Anda.
Kurangnya lemak sehat dalam diet rutin Anda juga bisa menjadi faktor dalam mempengaruhi cairan vagina.
Diet yang kaya akan asam lemak dapat membantu menghasilkan pelumasan vagina tambahan. Biji bunga matahari, labu mentah, biji wijen, dan ikan adalah sumber asam lemak yang baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda