Suara.com - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Riau, dr. Suyanto, MPH, PhD mengatakan puncak kasus Covid-19 di Indonesia diprediksi akan terjadi pada pertengahan Mei 2020 ini.
"Gerakan diam di rumah, penggunaan masker, kejujuran pasien dalam menyampaikan keluhan kepada tenaga kesehatan, serta memperbanyak pemeriksaan rapid test dan PCR adalah langkah-langkah baik, yang dilakukan untuk mempercepat pencapaian puncak kasus," kata Suyanto dalam keterangannya di Pekanbaru, Riau, seperti yang Suara.com kutip dari Antara.
Menurutnya, setelah puncak kasus tercapai tentu muncul pertanyaan mengenai bagaimana agar Covid-19 dapat terhenti? Sepanjang vaksin dari Covid-19 belum ditemukan, maka penyakit ini tidak akan hilang.
Namun jika vaksin Covid-19 telah tersedia, dapat diperkirakan pandemi ini akan berakhir pada akhir tahun 2020. "Namun sifat virus yang mudah bermutasi menyebabkan vaksin ini sulit untuk dibuat, sehingga apabila sampai akhir tahun vaksin Covid-19 belum tersedia, lonjakan kasus pada tahun depan sangat mungkin terjadi," katanya lagi.
Maka dari itu penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta imbauan social distancing harus tetap dilakukan.
Ia juga menyinggung bahwa 1 penderita dapat menularkan penyakit kepada 2 hingga 4 orang atau sekitar 2,25 persen dengan masa inkubasi 14 hari sampai dan masa penularan tersering adalah 5 hari. Ini dapat disimpulkan bahwa 1 penderita dapat menularkan kepada 2 hingga 4 orang dalam waktu 5 hari.
Sementara itu pemerintah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu pembatasan kegiatan penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19 untuk mencegah terjadinya kenaikan kasus. Selain itu, menemukan carrier atau penderita Covid-19 yang tidak bergejala juga termasuk upaya dalam mencegah peningkatan jumlah kasus.
"Penemuan carrier dapat dilakukan dengan pemeriksaan rapid test secara luas. Meskipun pemeriksaan ideal untuk Covid-19 adalah pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) tetapi karena jumlah laboratorium yang terbatas dan saat ini hanya berfokus pada pasien, pemeriksaan rapid test sudah cukup efektif dalam menemukan carrier.
Jika pencarian carrier tidak dilakukan maka puncak kasus sulit untuk berhenti, jelas dr. Suyanto.
Baca Juga: Kebakaran Terjadi di Rumah Makan Legendaris Kota Jogja
Konsep SEIR dalam epidemiologi menjelaskan pandemi Covid-19 berdasarkan susceptible (populasi beresiko), expose (orang-orang yang terpapar), infeksius, dan recovery(kasus sembuh).
Populasi beresiko adalah semua populasi yang berada pada zona merah Covid-19 dan diantara populasi tersebut yang paling beresiko adalah orang-orang lanjut usia. Orang-orang terpapar yang dimaksud disini adalah Orang dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang perlu dilokalisir agar puncak kasus segera tercapai.
Infeksius berarti kasus terkonfirmasi positif Covid-19 serta kasus sembuh berarti orang-orang yang sudah sembuh dari Covid-19 namun harus tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Keempat hal ini saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!