Suara.com - Di Seoul, Korea Selatan, peningkatan infeksi Covid-19 yang tiba-tiba terjadi menyebabkan penutupan sementara klub malam di daerah setempat. Lebanon telah memperketat jam malam yang sebelumnya longgar setelah kasus rebound selama akhir pekan.
Sedangkan di Jerman, pemimpin bertanya-tanya apakah mereka telah melonggarkan peraturan terlalu cepat, saat taman di negaranya penuh sesak dan tingkat infeksi makin meningkat.
Inilah fase pandemi Covis-19 berikutnya terjadi. Banyak negara mencoba meratakan kurva kasus mereka. Lockdown yang ketat dalam beberapa bulan terakhir, secara bertahap dilonggarkan. Masalah ekonomi dan sosial berkembang setiap hari.
Tapi, masalah dasarnya sebenarnya ada pada masyarakat sendiri. Semakin banyak masyarakat tercampur, semakin banyak virus corona akan menyebar.
Para ilmuwan tidak terkejut dengan tambahan kasus di China, Iran, dan wilayah lain yang telah mengendurkan pemberlakuan lockdown dalam beberapa pekan terakhir.
"Ini mengkhawatirkan, tetapi itu sudah diduga. Ini adalah konsekuensi yang tak terhindarkan dari memungkinkan kembali pencampuran sosial," kata Ian Jones, profesor vorilogi di University of Reading, kepada The Guardian.
"Itu bagian dari trade off. Akan ada banyak kasus tanpa gejala atau orang sakit ringan yang tidak terdeteksi. Jadi, jika orang berkumpul lagi, kita akan melihat hal-hal ini terjadi," tutur Ian Mackay, ahli virus di Universitas Queensland.
Tanpa vaksin, ahli epidemiologi memperkirakan virus akan menyebar selama beberapa bulan ke depan dan mungkin bertahun-tahun.
"Fase baru hidup dengan Covid-19," kata Jones.
Baca Juga: Pemerintah Wuhan Akan Lakukan Tes Covid-19 Pada 11 Juta Penduduknya
Jika fase pertama adalah tentang melindungi kehidupan dan sistem perawatan kesehatan, tahap selanjutnya akan menghadirkan lebih banyak pertanyaan pelik.
"Kita ingin membuat orang kembali bekerja, tetapi akan ada 'biayanya'. Dan pada akhirnya biaya itu adalah kematian, karena kita tahu apabila kasus naik, begitu juga kematian," sambungnya.
Jones mengatakan, kemungkinan masa ini menjadi minggu-minggu pertama dalam percobaan kesehatan publik terbesar di dunia.
"Kita semua menyaksikan dan belajar dari kemajuan (negara) masing-masing. Benar-benar ada buku pedoman yang ditulis di setiap negara yang kami pelajari. Itu adalah satu eksperimen raksasa, yang terdiri dari banyak eksperimen kecil di setiap negara, di setiap yurisdiksi," lanjutnya.
Negara-negara yang telah berhasil menurunkan kurva mereka, seperti Australia dan Selandia Baru, akan berpotensi memberikan lingkungan yang paling terkontrol dan karenanya merupakan tempat uji terkaya, kata Mackay.
"Di Australia, misalnya, kita akan mengawasi apakah orang yang pergi ke toko akhir pekan ini akan menyebabkan peningkatan kasus, dan itu akan diberi tahu ke seluruh dunia," jelas Mackay.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!