Suara.com - Salip Inggris, Kini Rusia Peringkat Ketiga Kasus Covid-19 Terbanyak
Rusia mengejutkan dunia dengan menempati nomor ketiga kasus terbanyak di dunia, menyalip Inggris dan Italia.
Berdasarkan data worldometers.info pada Rabu (13/5/2020), tercatat kasus di Rusia mencapai 232.243 total kasus. Jumlah ini berada di bawah jumlah kasus Spanyol yakni 269.520 dan Amerika Serikat dengan total kasus 1.408.636.
Dalam kurun waktu 24 jam, negara ini telah melaporkan 10.899 kasus infeksi, selama sepuluh hari berturut-turut jumlahnya terus di atas 10 ribu kasus.
Salah satunya adalah juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov, yang dilaporkan positif virus corona. Ia adalah publik figur tertinggi kedua setelah Perdana Menteri Mikhail Mishustin yang terserang penyakit tersebut.
Berita ini muncul setelah Presiden Putin melonggarkan lockdown di negara tersebut.
Ia mengumumkan pada Senin lalu bahwa lockdown selama enam minggu ini telah usai. Di hari Selasa berikutnya, banyak warga Rusia sudah mulai kembali bekerja.
Wabah ini masih jauh dari kata selesai, kata Putin memperingatkan. Ia menambahkan bahwa masih banyak bahaya yang beredar.
Akan tetapi semua sektor ekonomi harus mulai kembali, walau otoritas setempat mengatakan bisa memberlakukan pembatasan yang lebih ketat jika dibutuhkan untuk mengatasi penyebaran virus.
Baca Juga: Rahasia Cantik Han So Hee, Pelakor di Drama A World of Married Couple
Di sisi lain, jumlah kematian di Rusia tergolong rendah, yakni hanya 2.116 jiwa. Pihak pemerintah menyebut hal ini disebabkan program tes massal yang diberlakukan, namun banyak yang menduga bahwa jumlahnya pasti lebih banyak dari yang diberitakan.
Moskow menjadi episentrum wabah di Rusia, bertanggung jawab lebih dari setengah kasus dan juga kematian di negara tersebut.
Minggu lalu, Mayor Sergei Sobyanin memperpanjang lockdown di ibukota negara tersebut hingga 31 Mei. Walaupun pekerja konstruksi dan industri sudah harus kembali bekerja, semua orang harus menggunakan masker dan sarung tangan saat berada di toko dan transportasi publik.
Para warga lainnya masih belum bisa meninggalkan rumah selain untuk berbelanja, bekerja, dan harus memiliki izin digital untuk bepergian.
Sobyanin sebelumnya telah memperkirakan bahwa Moskow mungkin memiliki lebih dari 300 ribu infeksi, sekitar tiga kali lebih banyak daripada kasus yang terkonfirmasi di Italia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis