Suara.com - Kingston, seorang tenaga medis Angkatan Darat sejak tahun 2005-2009 menderita masalah pernapasan yang cukup serius sekaligus terinfeksi virus corona Covid-19.
Pada 2018 silam, Kingston didiagnosis menderita bronchiolitis konstriktif yang membuatnya harus pensiun sebagai tenaga medis AD di Baghdad.
Kingston menceritakan pekerjaannya selama menjadi tenaga medis di Baghdad, setiap hari ia berhadapan dengan lubang pembakaran sampah, termasuk plastik, baterai, peralatan rumah, obat, hewan hingga kotoran manusia.
Semua barang dan kotoran itu dibakar setiap harinya, yang artinya lubang membakar lebih dari 1.000 senyawa kimia berbeda pada siang dan malam.
Akibatnya, sebagian besar anggota yang bertugas di sana selalu menghirup asap beracun tanpa perlindungan. Sementara, tempat Kingston bertugas dekat dengan lubang pembakaran yang terbesar di negara itu.
"Saya sebagai tenaga medis, tahu kalau asap pembakaran itu beracun. Apalagi kami menghirupnya sepanjang waktu. Saya berpikir sesuatu pasti akan terjadi pada kita pada akhirnya," ujar Kingston dikutip dari Fox News.
Selain Kingston, banyak veteran yang bertugas di tempat serupa mengalami masalah pernapasan dan penyakit serius lainnya. Kondisi mereka tentu lebih rentan terhadap virus corona Covid-19, termasuk Kingston.
"Jika Anda sering menghirup asap pembakaran, maka Anda memiliki lebih banyak peradangan pernapasan dan lebih rentan terhadap virus yang menyerang paru-paru," kata Dr Nancy Klimas, direktur Institute for Neuro-Immune Medicine di Florida Southeastern University.
Bahkan orang yang memiliki banyak peradangan pernapasan akan mengalami kondisi lebih parah ketika terinfeksi virus corona Covid-19.
Baca Juga: Ini 6 Gangguan Kesehatan yang Sering Dialami Saat Puasa
Seperti halnya Kingston yang sudah memiliki masalah pernapasan dan terinfeksi virus corona Covid-19. Ia sudah memakai tabung oksigen untuk membantu pernapasannya selama 3 minggu.
"Pada satu hari, saya mulai menggigil dan memeriksakannya ke dokter tapi suhu saya normal. Akhirnya, saya tidur lebih awal dan esok paginya bangun dengan demam tinggi 38 derajat celcius," kata Kingston.
Akhirnya, Kingston pergi ke klinik pernapasan untuk melakukan tes corona Covid-19. Sedangkan, hasil rontgen menunjukkan Kingston menderita pneumonia ganda.
Kemudian, Kingston diperbolehkan pulang ke rumah dengan resep antibiotik. Setelah 2 hari, petugas medis menjemput Kingston dengan hasil tes corona Covid-19 positif.
"Saat itu benar-benar bagaikan pertarungan. Saya menderita pneumonia ganda. Saya mengalami demam beberapa hari, tubuh terasa sakit, hidung berdarah dan bola mataku terasa sakit," jelasnya.
Beruntungnya, Kingston berhasil melawan virus corona Covid-19 dengan kondisi yang sudah menderita masalah pernapasan. Kingston mengira pemulihannya dibantu oleh kombinasi antibiotik yang dikonsumsinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda