Suara.com - Lansia atau para orang tua berusia lanjut, memang jadi salah satu orang yang rentan terinfeksi virus corona atau Covid-19, karena kebanyakan memiliki fungsi tubuh yang sudah menurun.
Fungsi tubuh inilah yang kemudian membuat sistem kekebalan atau imunitas tubuh jadi tidak bisa bekerja maksimal.
Oleh karena itu para lansia yang terdiagnosis Covid-19 menjadi perhatian khusus dokter untuk melakukan pengobatan.
Hal ini juga tertera dalam e-book 'Informatorium Obat Covid-19' yang diluncurkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Lansia menjadi salah satu perhatian khusus dalam penggunaan obatnya.
"Semoga dengan terbitnya buku informatorium obat Covid-19 akan lebih bermanfaat sehingga lebih banyak lagi pasien yang tertolong pada kondisi yang sangat darurat ini," ujar Ahli Kebijakan Publik di Bidang Obat Lucky S. Slamet dalam peluncuran e-book beberapa waktu lalu.
Dalam buku itu disebutkan para lansia yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) atau positif Covid-19 harus didapatkan riwayat medisnya dan mendapat prioritas penanganan.
Karena bisanya lansia sudah mengalami multi morbiditas atau penyakit penyerta komplikasi yang biasanya lebih dari satu.
Selain itu kebanyakan dari mereka juga mengalami penurunan fungsi tubuh, sehingga diperlukan tim dari berbagai ahli yang terdiri dari dokter, perawat, apoteker dan tenaga kesehatan lainnya.
Perubahan fisik tubuh inilah yang membuat lansia berpotensi mengalami malnutrisi, atau bahkan penuruanan fungsi otak dalam berpikir. Sehingga pengawasan dalam pengobatan harus dilakukan.
Baca Juga: Zodiak Kesehatan 20 Mei 2020: Capricorn Perlu Mengatur Kembali Pola Makan
Diingatkan juga para lansia untuk meminimalisir pemberian obat yang tidak sesuai, guna mengurangi efek samping dan interaksi obat, yang malah memperburuk kesehatannya.
"Lansia juga berpotensi lebih besar mendapatkan polifarmasi karena tambahan obat resep yang baru. Rekonsiliasi pengobatan yang tidak sesuai dan kurangnya koordinasi dalam perawatan, sehingga meningkatkan konsekuensi negatif terhadap kesehatan," tutup buku tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar