"Wanita yang bukan perawan sering harus melakukan trik rumit yang mempertaruhkan hidup dan kesehatan mereka untuk menjadi perawan (terutama untuk pria). Ini mengarah pada standar ganda seksual di mana perempuan bertanggung jawab penuh untuk menjaga semacam kemurnian. Sementara laki-laki tidak," tulis sosiolog, Meredith Nash dosen di Universitas Tasmania.
Wanita diajari sejak usia dini bahwa keperawanan mereka sangat berharga, bahwa kesucian itu penting dan bahwa seks pranikah itu memalukan.
"Terlepas dari apa yang dikatakan budaya kepada kita, keperawanan seperti itu tidak ada. Kita tidak bisa melihatnya atau menyentuhnya. Itu tidak memberi kita keuntungan fisik atau evolusi apa pun," tulis Nash di The Conversation.
"Keperawanan adalah keadaan psikologis, suatu masalah yang begitu mengakar dalam ketidaksetaraan seksual dan gender," tambahnya.
Soal keperawanan, Carpenter menyatakan adanya potensi ketimpangan jender yang nyata.
"Perbedaan jender sangat mencolok perempuan diajarkan untuk melihat keperawanan sebagai hadiah istimewa dan laki-laki sebagai stigma mengerikan," jelas Dr. Carpenter.
Ada banyak yang bisa diperoleh dari membongkar konsep keperawanan, tetapi seperti yang ditahui, penting untuk melihat keperawanan bagi budaya dan agama bagi banyak orang.
Misalnya, keperawanan pranikah dinilai dalam agama Hindu, Kristen, Islam, dan banyak agama lainnya.
Shakira Hussein dari Pusat Nasional untuk Keunggulan dalam studi Islam mengatakan itu tergantung pada pilihan, sesuatu yang harus dimiliki semua pria dan wanita atas tubuh mereka sendiri.
Baca Juga: Angkanya Makin Melejit! Kasus Covid-19 RI Kini Tembus 20.162 Orang
"Mungkin ada pola pikir positif-seks yang masih percaya membatasi seks dalam pernikahan," katanya pada ABC News.
Namun ia kemudian menambahkan, jika ada tuntutan tidak melakukan seks sebelum menikah untuk perempuan maka laki-laki pun seharusnya melakukan hal sama. Ia juga menekankan, untuk menghentikan praktik tes keperawanan yang sama sekali tidak ilmiah dan bisa berbahaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya