Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat kekhawatiran mengenai serangan jantung mengingkat. Kekhawatiran itu muncul ketika orang-orang harus terisolasi dan tetap berada di rumah.
Dilansir dari Express, menurut penelitian yang dipresentasikan di European Academy of Neurology (EAN) menyatakan bahwa isolasi sosial akibat pandemi bisa memberikan efek samping mematikan.
Pada studi tersebut, temuan menunjukkan lebih dari 40 persen orang yang terisolasi secara sosial meningkatkan risiko kardiovaskular, seperti serangan jantung atau stroke.
Studi ini juga menemukan bahwa mereka yang terisolasi secara sosial hampir 50 persen lebih mungkin meninggal karena sebab penyakit apapun.
Pandemi yang melemahkan ekonomi juga menunjukkan bahwa kurangnya dukungan finansial secara independen meningkatkan risiko kardiovaskular.
Studi itu dilakukan oleh Heinz Nixdorf Recall (HNR) yang dipimpin Dr. Janine Gronewold dan Prof Dirk M. Hermann dari University Hospital di Essen, Jerman.
Penelitian ini menganalisis data dari 4.316 individu (usia rata-rata 59.1 tahun) yang direkrut ke dalam kelompok besar.
Partisipan studi memasuki studi tanpa diketahui penyakit kardiovaskular dan mereka diikuti selama rata-rata 13 tahun.
Pada awal penelitian, informasi dikumpulkan tentang berbagai jenis dukungan sosial, dengan integrasi sosial dinilai berdasarkan status perkawinan dan hidup bersama, kontak dengan teman dan keluarga dekat, dan keanggotaan organisasi politik, agama, komunitas, olahraga atau profesional.
Baca Juga: Sederhana, Ini 6 Cara Rasulullah Merayakan Hari Raya Idulfitri
"Kami telah mengetahui selama beberapa waktu bahwa merasa kesepian atau kurang kontak dengan teman dekat dan keluarga dapat berdampak pada kesehatan fisik Anda," komentar Dr Gronewold.
"Apa yang dikatakan penelitian ini adalah memiliki hubungan sosial yang kuat sangat penting bagi kesehatan jantung Anda, sama dengan peran faktor perlindungan klasik seperti memiliki tekanan darah yang sehat, kadar kolesterol, dan berat badan normal," tambahnya.
Selama 13,4 tahun masa tindak lanjut penelitian, 339 kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke terjadi, dan ada 530 kematian di antara peserta penelitian.
Setelah disesuaikan untuk faktor-faktor lain yang mungkin telah berkontribusi pada peristiwa dan kematian penelitian adalah kurangnya integrasi sosial. Mereka yang terisolasi secara sosial meningkatkan risiko kardiovaskular di masa depan sebesar 44 persen dan meningkatkan risiko kematian hingga 47 persen.
Kurangnya dukungan keuangan dikaitkan dengan peningkatan 30 persen risiko kardiovaskular.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh