Suara.com - Sakit Covid, Perawat Ini Gendong Bayinya yang Baru Lahir 1 Bulan Kemudian
Pada 26 April lalu, Rusia Goes, seorang perawat asal Brasil melahirkan bayi dalam keadaan tak sadarkan diri dan bernapas dibantu ventilator akibat Covid-19 yang diidapnya.
Kini, ia dan bayi perempuannya, Luisa, kembali bersatu setelah Rusia dianyatakan sembuh dan dapat keluar dari rumah sakit.
Perempuan berusia 42 tahun tersebut baru bisa memeluk dan menggendong Luisa yang lahir prematur sekitar hampir satu bulan sejak kelahirannya.
"Hanya Tuhan yang tahu seberapa rindunya aku pada si kecil, yang pernah berada di dalam perutku, yang mendadak harus dikeluarkan karena semua hal ini," kata Rusia kepada Reuters, seperti dikutip Suara.com, Rabu (27/5/2020).
Rusia menjadi salah satu dari setidaknya 374 warga Brasil yang terinfeksi virus yang menyerang pernapasan tersebut.
Brasil kini menjadi negara kedua dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbesar di dunia setelah Amerika Serikat, dengan lebih dari 23 ribu orang telah meninggal dunia sebagai akibatnya.
Sebelumnya Rusia bekerja sebagai perawat di bagian ruang rawat intensif neonatal (NICU) dan telah berada di rumah sejak pandemi virus corona dimulai.
Akan tetapi suaminya, Ednaldo, mencurigai ia telah menulari istrinya virus corona karena ia harus tetap bekerja ke luar dan berbelanja untuk keluarganya.
Baca Juga: Badai Pandemi Corona, McLaren Merugi di Dua Sektor
Usia kehamilan Rusia baru saja menginjak bulan ke delapan saat ia dirawat di rumah sakit karena gejala Covid-19 seperti sesak napas dan lainnya.
Dokter lalu menyarankan Rusia untuk melahirkan bayi secara prematur melalui metode caesarean agar bisa merawat Rusia lebih baik.
Lusia lahir dan dites negatif Covid-19, iapun harus diisolasi jauh dari Rusia, yang kemudian dipindahkan ke rumah sakit lain karena kondisinya memburuk.
Ia menyebut perjuangannya melawan penyakit pernapasan tersebut sangat berat dan menyakitkan, namun perlahan ia dapat pulih kembali.
Pertama kali ia bertemu dengan Luisa melalui panggilan video dari suaminya yang bersama sang bayi di rumah sakit berbeda.
Rusia akhirnya keluar dari rumah sakit setelah dua minggu dan akhirnya bertemu dengan sang bayi pada 20 Mei. Para pegawai rumah sakit berkumpul dengan membawa balon dan memberi selamat saat Rusia pulang dari rumah sakit sambil menggendong bayinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat