Suara.com - Kelompok Orang Ini Tak Boleh Pakai Masker Meski Pandemi Covid-19, Kenapa?
Menggunakan masker menjadi salah satu keharusan untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19.
Setelah dinyatakan sebagai pandemi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengimbau masyarakat untuk memakai masker saat pergi ke luar rumah.
Tindakan pencegahan itu dilakukan setelah virus corona ditemukan menyebar dari orang ke orang melalui tetesan udara yang masuk ke sistem pernapasan kita dan mendatangkan malapetaka di sana.
Dengan demikian, menutup mulut dan hidung dengan bedah dapat membantu menghentikan melindungi kita dari virus, serta membantu menghentikan penyebarannya jika terinfeksi.
Studi dan penelitian juga mendukung hal ini. Sebuah studi baru-baru ini dari Hong Kong menemukan bahwa memakai masker bedah dapat mengurangi penularan Covid-19 non-kontak sebanyak 75 persen, yang merupakan angka yang cukup tinggi.
Tetapi haruskah semua orang memakainya?
Namun, ternyata, tidak semua orang harus memakai masker wajah. Misalnya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, anak-anak yang berusia di bawah dua tahun tidak boleh memakai masker.
"Penutup masker kain tidak boleh digunakan oleh anak-anak di bawah usia 2 tahun, siapa pun yang mengalami kesulitan bernapas, atau tidak sadar, tidak mampu atau tidak dapat melepas topeng tanpa bantuan," tulis CDC di situs web mereka.
Baca Juga: Beredar Video Porno Mirip Syahrini, Polisi Tangkap Penyebar
Meski saat ini tidak ada keputusan pemerintah federal atau Federal Aviation Administration (FAA) yang menetapkan bahwa balita dan bayi yang bepergian dengan pesawat tidak boleh memakai masker wajah, sejumlah maskapai penerbangan mengatakan bahwa anak-anak kecil tidak harus memakai masker wajah setiap kali mereka bepergian dengan pesawat mereka.
Adapun orang lain, sangat penting untuk memakai masker wajah dan berlatih menjaga jarak sosial sementara kita melakukannya.
"Ini benar-benar sangat penting, kami memiliki bukti ilmiah tentang betapa pentingnya mengenakan topeng untuk mencegah tetesan itu mencapai orang lain," kata Dr. Deborah Birx, koordinator satuan tugas koronavirus Gedung Putih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas