Suara.com - Cara terbaik untuk mencegah dan cek alergi pada anak saat pandemi adalah dengan memperkenalkan makanan alergebik.
Dilansir dari Medical Xxpress, peneliti Maude Perreault dari Universitas McMaster dan Elissa M. Abrams seorang asisten profesor departemen pediatrik Universitas John Hopkins memberikan tips mengenal dan mencegah alergi pada anak.
"Sebagai dokter dan peneliti di bidang alergi dan nutrisi bayi, kami khawatir bahwa Covid-19 dapat membuat orangtua menunda pengenalan alergen pada bayi mereka. Orangtua mungkin merasa tidak nyaman membawa bayi mereka ke ruang gawat darurat saat pademi Covid-19," tulis para peneliti.
"Sehingga mereka tidak ingin mengambil risiko reaksi alergi parah yang memerlukan kunjungan ke rumah sakit," tambahnya.
Mereka merekomendasikan agar orangtua memperkenalkan makanan alergi kepada bayi segera setelah mereka mulai makan makanan padat sekitar enam bulan, tetapi tidak sebelum usia empat bulan.
"Ini juga berlaku untuk bayi berisiko rendah, tetapi sangat penting untuk bayi yang berisiko alergi lebih tinggi karena eksim, alergi makanan lain atau riwayat keluarga yang dekat dengan kondisi alergi," catat para peneliti.
Meskipun pandemi dan beberapa keluarga berusaha menghindari risiko kunjungan ruang gawat darurat, dianjurkan untuk memperkenalkan alergen kepada bayi secara mandiri. Sebab, risiko reaksi alergi parah ketika makan makanan baru untuk pertama kali sangat rendah.
"Sangat tidak mungkin bayi akan bereaksi sangat parah terhadap makanan baru sampai memerlukan perjalanan darurat ke rumah sakit," tulis mereka.
Dalam kejadian yang tidak mungkin bahwa bayi memiliki reaksi parah dan perlu pergi ke ruang gawat darurat, risiko tertular Covid-19 juga sangat rendah.
Baca Juga: Main Tanpa Internet, 5 Game Offline Petualangan Ini Bisa Dicoba
Alergen makanan yang paling umum adalah susu sapi, telur, kacang tanah dan kacang-kacangan pohon, biji wijen, ikan dan kerang, kedelai, dan gandum.
"Kami tidak menyarankan mengoleskannya pada kulit atau bibir untuk menguji reaksi alergi karena dapat menyebabkan iritasi yang dapat disalahartikan sebagai alergi," catat mereka.
Orangtua dapat mengenalkan makanan ini satu per satu, selalu sesuai usia untuk bayi mereka dan tanpa penundaan antara diperkenalkannya makanan baru. Reaksi alergi biasanya muncul sangat cepat, sehingga orangtua dapat mengukur reaksi dalam beberapa jam setelah makan.
Reaksi alergi pada bayi biasanya akan memengaruhi kulit (gatal-gatal, gatal, ruam), saluran pencernaan (muntah, diare) atau sistem pernapasan.
Orangtua harus memonitor tanda-tandanya dengan cermat dan mengambil gambar reaksi kulit ketika mereka mencari saran dari dokter keluarga mereka. Jika ada reaksi, makanan harus dihindari sampai orangtua berkonsultasi dengan tim perawatan kesehatan.
Setelah alergen diperkenalkan dengan aman, sangat penting untuk tetap menawarkan dan menyajikannya kepada bayi beberapa kali seminggu untuk mempertahankan toleransi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan