Suara.com - Lebih dari 5 bulan sudah pandemi Covid-19 menyerang masyarakat dunia. Berdasarkan laporan real time Worldometers, Jumat (29/5/2020) pukul 08.45 WIB, tercatat ada 5.904.673 kasus dengan kematian sebanyak 362.010 orang, dan sudah ada 2.579.629 orang yang dinyatakan sembuh.
Amerika masih jadi negara yang paling terdampak, tercatat ada 1.768.461 kasus positif, dengan kematian tertinggi yaitu 103.330 orang di negara adikuasa tersebut. Beruntung, sudah ada 498.725 orang yang sudah dinyatakan sembuh.
Selanjutnya, Brazil menunjukkan temuan kasus yang cukup signifikan, sebagai negara kedua di dunia dengan kasus paling banyak, yakni 438.812 kasus. Sebanyak 26.764 orang meninggal dunia, dan 193.181 orang sudah dinyatakan sembuh.
Negara ketiga yaitu Rusia, meski temuan kasus meningkat cukup tajam, yakni sebanyak 379.051 kasus, tapi kematian di Rusia terbilang rendah, yakni 4.142 orang meninggal dunia. Sedangkan sudah ada sebanyak 150.993 orang dinyatakan sembuh.
Sementara itu di Asia, India menjadi sorotan lantaran menjadi negara terbanyak di Asia yang berhasil mencatatkan kasus. Sebanyak 165.386 orang di India dinyatakan positif, dan dari data itu tercatat 4.711 orang meninggal dunia. Namun sudah ada 70.920 orang yang dinyatakan sembuh.
Temuan kasus di India ini mengalahkan Turki, dimana sebelumnya begara ini mencatatkan diri sebagai kasus terbanyak di Asia. Kini Turki hanya memiliki 160.979 kasus positif, 4.461 orang meninggal dunia, dan 124.369 orang dinyatakan sembuh.
Selain India dan Turki, negara di Asia lainnya yang memiliki kasus cukup tinggi adalah Iran, yang mencatatkan temuan kasus sebanyak 143.849, dengan korban meninggal dunia sebanyak 7.627 orang. Namun beruntung, sudah ada 112.988 orang dinyatakan sembuh.
Sementara itu di dalam negeri, Indonesia mencatatkan 24.538 kasus positif, dengan 1.496 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sudah ada 6.240 orang berhasil sembuh. Peningkatan kasus masih terus terjadi di Indonesia, bahkan beberapa ahli berpendapat Indonesia semakin mendekati puncak kasus.
Tapi sayang, di tengah kurva yang belum melandai ini, Indonesia sudah berencana menerapkan konsep new normal agar roda perekonomian kembali berjalan. Hal ini mengingat sudah semakin banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kotoran Bisa Prediksi Virus Corona Covid-19 Lebih Awal, ini Temuan Peneliti
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan