Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 telah mengubah banyak kehidupan manusia. Semua orang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dengan menonton TV atau bermain gadget.
Kebanyakan orang menghabiskan waktunya untuk bermain media sosial, seperti Facebook, Instagram hingga Twitter. Padahal kebiasaan baru ini bisa menyebabkan banyak masalah.
Tetapi, efek yang paling mengkhawatirkan dari main media sosial adalah masalah kesehatan mental. Hal inilah yang perlu dipahami setiap manusia selama di rumah aja.
Komisi Kesehatan Nasional China telah mengeluarkan pedoman bagi otoritas lokal untuk mempromosikan intervensi krisis psikologis bagi pasien, tenaga medis, orang dalam pemantauan dan warga sipil selama wabah virus corona Covid-19.
Namun, jenis gangguan mental yang lazim dan proses penyebarannya masih belum diketahui. Jadi, penelitian mengenai gangguan mental terkait wabah virus corona Covid-19 sangat diperlukan.
Goa et al pun melakukan penelitian yang mengelola survei melalui platform online bernama Wenjuanxing. Studi ini berlagsung dari 31 Januri hingga 2 Febuari 2020 dengan melibatkan 4.872 peserta usia 18-85 tahun.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi hubungan antara penggunaan media sosial dan gangguan kesehatan mental umum selama wabah Covid-19.
Dalam survei tersebut, para peneliti menilai depresi dengan versi China dari Indeks WHO-Five-Well-Being (WHO-5), yang dilakukan melalui serangkaian pertanyaan yang menentukan depresinya.
Demikian pula, kecemasan dinilai dengan versi China dari gangguan kecemasan umum skala (GAD-7), yang terdiri dari 7 gejala.
Baca Juga: Studi Ungkap Risiko Kematian Pasien Kanker dengan Covid-19 Tinggi
Paparan media sosial (SME) dinilai dengan bertanya kepada individu mengenai seberapa sering mereka melihat informasi terkait virus corona Covid-19 di media sosial dalam seminggu terakhir.
Adapun pilihan responsnya adalah 'tidak pernah', 'sesekali', 'kadang-kadang', 'sering' dan 'sangat sering'.
Hasilnya dilansir oleh Psychology Today, peneliti menemukan bahwa 8.8 perse dari peserta menjadi 'kurang', sebanyak 9,2 persen menjawab 'kadang-kadang' dan 82 persen menjawab 'sering'.
Dalam penelitian ini, pria usia 30 tahun ke bawah memiliki jumlah yang lebih rendah untuk pilihan 'sering' memakai media sosial.
Satu statistik yang lebih menarik dari penelitian ini adalah peserta dengan pendidikan rendah atau sekolah menengah memiliki proporsi yang lebih rendah untuk pilihan sering, daripada orang yang berpendidikan tinggi.
Sedangkan, peserta yang berasal dari kalangan pelajar dan pensiunan justru memiliki proporsi jauh lebih sering melihat media sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!