Suara.com - Seorang pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kabar baik dan kabar buruk soal gelombang kedua virus corona. Hal tersebut dinyatakan oleh direktur WHO bagian Eropa, Hans Kluge pada Rabu (3/5/2020).
"Kami masih belum memiliki vaksin atau obat untuk Covid-19," kata Hans Kluge, seperti yang dilansir dari New York Post.
Menurut Kluge, kabar buruknya adalah gelombang kedua yang tak bisa dihindari.
"Gelombang kedua tidak bisa dihindari. Tetapi semakin banyak negara mengangkat pembatasan dan ada ancaman yang pasti dari wabah berulang infeksi Covid-19 akan terjadi. Jika wabah itu tidak terisolasi, gelombang kedua mungkin datang dan mungkin sangat merusak," kata Kluge selama konferensi pers yang diadakan di Rusia.
Dilansir dari New York Post, berita baiknya adalah fakta bahwa dunia sekarang berada dalam posisi yang lebih baik untuk menangani virus corona setelah wabah pertama.
"Kami lebih memahami virus ini, kami mampu mengukur kerjanya, dan kami tahu bagaimana kami harus bersiap," kata Kluge.
Pandemi awal yang pecah di China pada akhir 2019 hingga hari ini telah menewaskan lebih dari 380.000 di seluruh dunia.
Para ahli, termasuk Dr. Anthony Fauci dari Gugus Tugas Korona Gedung Putih awalnya memperkirakan akan membutuhkan waktu hingga 18 bulan untuk mengembangkan vaksin yang efektif.
Tetapi pembuat obat dari Swiss Novartis akan mulai memproduksi vaksin virus corona genetik bulan Juni 2020 berdasarkan kesepakatan dengan para peneliti Massachusetts.
Baca Juga: Berhasil! 2 Hari Demo, Ratusan Buruh Garmen di Sukabumi Batal Dirumahkan
AveXis, kelompok terapi gen Novartis juga telah setuju untuk memproduksi vaksin yang dikembangkan oleh Massachusetts Eye and Ear dan Rumah Sakit Umum Massachusetts. Produksi akan dimulai pada waktunya untuk uji klinis yang dijadwalkan akan dimulai pertengahan tahun ini.
Presiden AS, Donald Trump juga telah menegaskan bahwa vaksin akan dikembangkan dan siap untuk digunakan pada akhir tahun 2020 di bawah upaya ambisius para pembuat vaksin.
"Kami sedang bersiap-siap, kami memiliki formula itu dan kami memiliki apa yang kami butuhkan," kata Trump saat mengumumkan upaya vaksin bulan Mei.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental