Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat banyak orangtua menghindari pergi ke rumah sakit yang pada akhirnya mesti menunda vaksin anak.
Meski demikian, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan untuk tetap melaksanakan imunisasi lengkap bagi anak untuk mencegah peningkatan risiko tertular Covid-19.
Menurut dr. Citra Amelinda, SpA, IBCLC, MKes, Konsultan dan Pediatrician Consultant ZAP, apabila vaksin tertunda atau terlambat, sebaiknya segera dilanjutkan.
Sebab, anak-anak terutama yang masih bayi dan berusia di bawah lima tahun belum memiliki perlindungan apapun dan rentan terkena infeksi dari penyakit-penyakit yang seharusnya bisa dicegah oleh vaksin.
"Vaksin itu memang untuk penyakit-penyakit yang membahayakan. Jangan sampai terkena penyakit-penyakit berbahaya yang sangat menular yang sebenarnya bisa dicegah," kata dr Citra pada ZAP Virtual Press Conference 2020, Kamis (4/6/2020).
Dilansir Antaranews, apabila tidak memungkinkan diberikan imunisasi maka dapat ditunda hingga sebulan.
Bila pelayanan imunisasi tidak memungkinkan untuk dilakukan, pelaksanaannya dapat diundur dan direncanakan imunisasi kejar sesegera mungkin.
Untuk tetap menjaga kesehatan anak-anak terutama yang berada di bawah dua tahun, saat imunisasi pastikan untuk tetap melakukan protokol kesehatan seperti kesehatan diri dan physical distancing.
dr Citra menyarankan untuk memilih fasilitas kesehatan yang memisahkan anak sehat dan sakit, kemudian lebih baik melakukan booking terlebih dahulu dan selesaikan administrasi sebelumnya.
Baca Juga: Antar Anak Imunisasi Saat Pandemi, Ini 5 Panduan dari IDAI untuk Orangtua
Lalu konsultasikan pada dokter mengenai risiko dan tindakan vaksin atau imunisasi yang akan dilakukan. Saat imunisasi, datang pada waktu perjanjian dan segera pulang setelah pelaksanaan vaksin selesai.
Sesampainya di rumah, segera mencuci tangan bagi anak-anak berusia satu tahun atau segera mandi untuk bayi. Segera cuci baju yang baru saja dipakai, jangan sampai dibawa masuk ke dalam kamar.
Bagi anak yang berada di bawah dua tahun, tidak disarankan untuk menggunakan masker ataupun face shield.
"Masker dan face shield tidak disarankan dan belum ada penggantinya," tandas dr Citra.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri