Suara.com - Belum lama ini, waktu paling tepat untuk berjemur sempat menjadi pro kontra di kalangan beberapa ahli.
Berjemur sendiri dimaksudkan agar tubuh mendapat asupan yang dapat mengaktifkan vitamin D yang dipercaya berguna untuk sistem imun.
Menurut seorang ahli gizi dr. Arti Indira, M.Gz, Sp.GK, FINEM, menentukan waktu berjemur yang baik bisa ditentukan sendiri dengan melihat kadar UV indeks.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sendiri telah merekomendasikan UV indeks yang aman untuk berjemur adalah antara 1 sampai 5.
"Kalau UV indeks sudah di atas 8 memang sebaiknya ekstra proteksi bukan tujuan berjemur untuk mendapatkan vitamin D," kata Arti dalam webinar bersama IDI wilayah DKI Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Arti mengatakan, mengetahui kadar UV indeks bisa melalui situs BMKG atau melalui aplikasi khusus melihat UV indeks.
Arti mencontohkan UV indeks yang ia kutip dari situs BMKG pada 6 Juni 2020. Pada pukul 09.00 WIB di wilayah DKI Jakarta, UV indeks yang tertera berwarna kuning.
"Jadi kira-kira UV indeksnya 3 sampai 5. Ketika jam 11, UV indeksnya berubah jadi warna oranye jadi sekitar 6 sampai 7 ini sebaiknya memang tidak waktunya lagi berjemur," katanya.
Arti menjelaskan, berdasarkan anjiran WHO, UV indeks 0-2 ditandai dengan warna hijau dan disebut kategori risiko bahaya rendah untuk berjemur.
Baca Juga: Daftar Lengkap 66 RW Zona Merah, Gubernur Anies: Akan Dievaluasi Tiap Senin
Sedangkan UV indeks 3-5 berubah warna menjadi kuning dan menjadi kategori risiko sedang namun masih diperbolehkan untuk berjemur. Kadar UV indeks 6-7 akan berwarna oranye dan kategori memiliki risiko bahaya tinggi untuk berjemur.
Selebihnya UV indeks 8-10 termasuk kategori risiko sangat bahaya dengan tanda warna merah. Dan UV indeks lebih dari 11 ditandai warna ungu dengan risiko bahaya sangat ekstrem.
Sementara itu terkait lama waktunya berjemur ditentukan dari warna kulit. Semakin gelap kulit membutuhkan waktu berjemur lebih lama karena kenaikan vitamin D juga semakin lambat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis