Suara.com - Seperti halnya negara tetangga, Indonesia juga memiliki potensi menjadi pusat destinasi medical tourism. Tapi sayangnya, masih banyak pasien dalam negeri yang justru lebih memilih berobat ke negara tetangga, termasuk untuk layanan bayi tabung.
Padahal faktanya, layanan bayi tabung di Indonesia saat ini telah sangat meningkat. Hal ini diungkap oleh dr. Ivan R. Sini, SpOG, President Director PT Morula Indonesia yang selama ini fokus melayani program bayi tabung di Indonesia.
"(Terjadi) peningkatan jumlah pasien yang biasa berobat ke luar negeri saat ini. Layanan kesehatan terjadi penurunan di Indonesia, tapi di Morula terjadi peningkatan (layanan) signifikan, sekitar 20 persen," ujar dr. Ivan dalam press conference, Selasa (9/6/2020).
Dr. Ivan menyoroti, kebanyakan pasien yang berobat dan mencari layanan ke luar negeri menganggap tidak adanya akses pengobatan di Indonesia, padahal bisa jadi pengobatan itu sudah ada. Terbukti saat ini banyak pasangan yang mengikuti program bayi tabung di Morula, dan mereka bukan pasangan suami istri baru.
"Kita juga punya pasien ekspatriat yang tinggal di Indonesia, dan ada komentar malah lebih nyaman. Ini contoh produk medis yang bisa dipakai di Indonesia," papar dr. Ivan.
Menjalani program bayi tabung di dalam negeri juga lebih unggul, karena pasien tidak perlu ongkos pesawat ke luar negeri, tidak makan waktu dan biaya di perjalanan. Di tambah kultur dan budaya di Indonesia yang sesuai untuk pasien dalam negeri.
Kita boleh bangga, karena di layanan bayi tabung, kita punya teknologi pertama yakni egg banking atau penyimpanan sel telur, sperma, hingga embrio untuk nanti bisa digunakan di masa mendatang.
Embrio, sel telur, dan sperma disimpan pada suhu minus 160 derajat Celcius, yang membuat metabolisme tidak bisa berkembang, tapi juga tidak mati.
Egg banking ini biasanya dilakukan para pasien kanker, di mana metode pengobatan yang mereka lakukan bisa merusak sel telur ataupun sperma, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pembuahan.
Baca Juga: Program Bayi Tabung, Rachel Maryam Hamil di Usia 40 Tahun
Penyimpanan embrio (sel telur yang telah dibuahi sperma) juga bisa dilakukan oleh pasangan suami istri yang tinggal berjauhan. Atau bisa juga pada pasangan yang hendak merencanakan kehamilan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru