Suara.com - Penulis seri novel terkenal Harry Potter, JK Rowling, beberapa waktu yang lalu mendapat kritik pedas dari warganet, terutama kelompok LGBTQ, akibat komentarnya terhadap sebuah artikel yang ia cuitkan di Twitter, Minggu (7/6/2020).
Artikel yang dikomentarinya berjudul "Opinion: Creating a more equal post-COVID-19 world for people who menstruate". Dalam artikel ini disebutkan bahwa sebanyak 1,8 miliar orang- anak perempuan, wanita, dan orang-orang non-biner (genderqueer)- mengalami menstruasi.
Rowling menyoroti penyebutan 'people who menstruate (orang-orang yang menstruasi)' dalam judul artikel.
"Orang yang menstruasi. Aku yakin dulu ada kata untuk (menyebut) orang-orang itu. Seseorang tolong bantu aku. Wumben? Wimpund? Woomud?"
Beberapa orang menyebut Rowling membuat pengecualian, karena tidak mengakui bahwa beberapa transgender yang diidentifikasi sebagai pria juga mengalami masa haid.
Tidak sedikit pula warganet yang menyebutnya sebagai anti-trans dan transfobia. Bahkan, lembaga advokasi masyarakat LGBTQ+ GLAAD ikut merespon cuitan Rowling.
"Mencari bacaan musim panas? Penulis 'Percy Jackson' Rick Riordan bukan transfobia," tulisnya dalam kolom komentar.
GLAAD juga mengatakan komentar Rowling menargetkan orang-orang trans dan sang penulis menyejajarkan dirinya dengan ideologi yang 'mendistorsi' fakta tentang identitas gender dan orang trans.
Tidak diam, Rowling menanggapi kritikan-kritikan yang berkaitan dengan seks (jenis kelamin) dan dukungannya untuk orang transgender.
Baca Juga: Transgender Terpilih Jadi Walikota Perancis
"Jika seks (jenis kelamin) tidak nyata, tidak ada ketertarikan sesama jenis. Jika seks (jenis kelamin) tidak nyata, realitas hidup perempuan secara global terhapus."
"Aku tahu dan mencintai orang-orang trans, tetapi menghapus konsep seks (jenis kelamin) menghilangkan kemampuan banyak orang untuk mendiskusikan kehidupan mereka secara bermakna. Ini bukan kebencian jika mengatakan yang sebenarnya," balas Rowling.
Hubungan rumit JK Rowling dengan orang-orang trans
Sebenarnya, ini bukan kali pertama penulis asal Inggris ini mendapat kecaman atas pendapatnya tentang gender dan jenis kelamin secara biologis.
Dilansir DW, pada Desember 2019, sang penulis mendukung Maya Forstater yang dipecat dari sebuah think tank karena mengatakan pria tidak akan bisa berubah menjadi perempuan.
"Berpakaianlah sesukamu. Panggil dirimu apa pun yang kalian suka. Tidur dengan orang yang mau menerimamu. Jalani hidup dalam kedamaian dan keamanan. Tapi memaksakan perempuan keluar dari pekerjaan hanya karena menyatakan bahwa jenis kelamin itu nyata?" tulis Rowling pada saat itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis