Suara.com - Saat ini sudah banyak negara terdampak virus corona Covid-19 yang melonggarkan aturan pembatasan sosial.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mendesak semua orang untuk tetap melindungi diri dari virus corona Covid-19 yang belum usai. Sementara itu, para ahli terus melanjutkan pengunjian untuk menemukan vaksin yang tepat.
Sekarang ini, episentrum pandemi di negara-negara Amerika Tengah, Amerika Selatan, Amerika Utara dan khususnya Amerika Serikat.
"Dalam kasus ini, kami telah melihat negara-negara di seluruh dunia, saya tidak berbicara secara khusus tentang Eropa. Tapi, saat pembatasan sosial mulai longgar dan langkah-langkah jarak sosial tak lagi sesuai aturan terkadang orang mengartikan kondisi ini sudah membaik," kata Margaret Harris, juru bicara WHO dikutip dari CGTN.
Harris pun menegaskan bahwa wabah virus corona Covid-19 ini belum berakhir sampai tak ada virus lagi di dunia.
Banyak negara yang memberlakukan pembatasan sosial untuk meminimalisir penyebaran virus corona Covid-19. Namun, kini mereka telah mulai melonggarkan aturan itu secara bersamaan.
Meski begitu, di antara negara-negara yang sudah melonggarkan pembatasan sosial, masih menunjukkan kenaikan kasus virus corona setiap harinya.
Di Amerika Serikat, hampir semua wilayah membuka kembali kegiatan ekonomi tetapi penurunan angka kasus virus corona masih kecil.
Harris pun menyoroti aksi demonstrasi AS sejak pembunuhan George Floyd beberapa hari lalu. Ia mengatakan orang yang mengikuti aksi unjuk rasa itu perlu melakukan tindakan pencegahan.
Baca Juga: Reisa Broto Asmoro Dinilai Sukses Pantik Kepercayaan pada Pemerintah
"Kami melihat banyak orang yang keluar rumah untuk mengekspresikan perasaannya. Kami meminta kepada mereka untuk tetap melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus," kata Harris.
Guna menghindari infeksi, WHO menyarankan orang untuk menjaga jarak setidaknya 1 meter atau 3 kaki, sering mencuci tangan dan menghindari menyentuh mulut, hidung serta mata.
Sejauh ini, lebih dari 6,7 juta orang telah didiagnosis terinfeksi virus corona Covid-19 dan sekitar 390 ribu meninggal di seluruh dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban