Suara.com - Selama pandemi virus corona, banyak pasien yang mesti menunda jadwal untuk konsultasi atau melakukan operasi dan penanganan medis lainnya.
Salah satunya terkait dengan tindakan operasi pada pasien penyakit jantung.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko penularan virus corona atau Covid-19, yang justru bisa berisiko untuk para pasien penyakit jantung.
Persoalan lain yang juga kerap menjadi pertanyaan, bagaimana jika pasien positif Covid-19 memerlukan tindakan operasi jantung? Amankah hal itu dilakukan di masa pandemi?
"Kalau untuk operasinya tidak emergency kita lakukan perawatan dulu. Tentu yang seperti kita tahu penyakit jantung faktor risiko Covid-19 menjadi lebih parah jadi kita tidak mau melakukan itu. Jadi kita obati dulu (Covid-19)," ujar Dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang merupakan pimpinan Siloam Heart Institute (SHI) dr. Maizul Anwar, Sp.BTKV, dalam seminar online, Jumat, (12/6/2020).
Meski demikian, Maizul menjelaskan selama pandemi, rumah sakit tempatnya bekerja belum pernah menangani pasien Covid-19 yang butuh untuk menjalani operasi jantung.
"Tapi prinsipnya kalau ada yang perlu tindakan, kita akan lihat tindakannya apa, apakah tindakannya sebagai penunjang atau mengatasi kompilkasi, itu sah saja. Tapi untuk operasi jantung sebaiknya menunda," ujar Maizul.
Ia juga melanjutkan, bahwa untuk pasien jantung pada umumnya tetap bisa melakukan operasi jantung dengan aman dan tepat di rumah sakit tempat ia bekerja.
Ini lantaran diterapkan protokol kesehatan bagi pasien dan tenaga medis untuk memastikan keamanan dan kesehatan bersama.
Baca Juga: Good News, Pasien Covid-19 yang Sembuh Sudah Lebih dari 3,5 Juta
Ia mengungkapkan, bahwa sebelum jadwal operasi diberikan kepada pasien, proses skrining dan pemeriksaan Covid-19 akan dilakukan terlebih dahulu.
“Dengan menjalankan protokol dan skrining kesehatan sebelum tindakan operasi dilakukan, masyarakat tidak perlu menunda atau merasa takut untuk menjalani operasi jantung karena kesehatan jantung adalah kondisi kesehatan yang harus segera ditangani secara cepat dan tepat,” tambah dr. Maizul.
Bukan hanya pasien, dokter dan petugas kesehatan, staf lainnya di Siloam Hospitals Kebon Jeruk juga dilakukan
skrining dan pemeriksaan Covid-19 secara berkala untuk memastikan keamanan staf dan pasien yang dilayani.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional