Suara.com - Sempat direkomendasikan oleh pakar sebagai panganan wajib untuk perbaikan gizi, susu kini dikatakan ahli tidak cocok untuk orang miskin. Apa maksudnya?
Susu dianggap menjadi minuman penting bagi kesehatan manusia, terutama anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Tak jarang kita temukan produk susu kemasan yang masuk pada list pemberian sembako kepada masyarakat berekonomi rendah.
Tetapi hal itu dinilai keliru. Ahli gizi Prof. Soekirman, PhD mengatakan bahwa susu justru lebih baik bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi mapan.
"Susu itu baik bagi masyarakat yang sudah mapan, ekonominya baik, pendidikannya tinggi. Buat masyarakat miskin justru jadi masalah. Itu sudah saya tulis di mana-mana. Masalah pertama adalah masalah sanitasi," kata prof. Soekirman dalam webinar dalam kanal YouTube Makan Bener, Minggu (14/6/2020).
Salah satu pendiri Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia itu menjelaskan bahwa susu sangat mudah tercemar. Sehingga jika tidak disimpan dengan baik dan dalam tempat yang bersih, susu mudah sekali tercemar bakteri.
"Susu itu sebenarnya tidak salah, yang salah lingkungannya. Jadi saya katakan susu tidak cocok pada orang miskin yang lingkungannya kumuh, tidak ada air bersih, orang belum tahu cuci tangan, itu bahaya sekali," ucapnya.
Menurut Soekirman, faktor itu yang membuat anak-anak di negara miskin justru meninggal karena mengonsumsi susu yang telah terkontaminasi. Masalah lain karena laktos intoleran atau ketidakmampuan tubuh mencerna gula laktosa dalam produk susu.
"Tapi yang paling berbahaya adalah sumber infeksi di masyarakat yang tidak tersanitasi, tidak higienis, yang punya manyak kendala kebersihan. Musuh susu ada di situ," ucapnya.
Baca Juga: Studi: Cokelat, Susu, Makanan Manis dan Berlemak Bisa Memicu Jerawat
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!