Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau ilmuwan dunia global harus menyelidiki cluster Covid-19 untuk menganalisis apa yang mendorong infeksi dan menyebabkannya menyebar lebih lanjut, mengingat adanya wabah Covid-19 kembali di Beijing, China.
"Jawabannya terdapat pada penyelidikan yang cermat, sistematis, dan menyeluruh dari cluster penyakit untuk benar-benar mengetahui apa yang terjadi dalam situasi ini dan apa yang menyebabkan penyebarannya," kata direktur eksekutif WHO, Mike Ryan, dalam jumpa pers Senin (15/6/2020).
Menurutnya, dengan cara-cara tersebut gambaran saran kesehatan masyarakat yang perlu mereka berikan kepada semua orang jauh lebih baik. Termasuk perilaku apa, tempat apa dan keadaan apa yang perlu dihindari.
Dilansir dari CNBC, pemerintah Beijing melaporkan adanya 79 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi sejam 11 Juni, ketika virus corona muncul di pasar grosir makanan terbesar di Asia, Xinfadi.
Pasar ini juga 20 kali lebih besar dari pasar makanan laut di Wuhan, di mana wabah diduga pertama kali muncul.
WHO mengeluarkan pernyataan pada Sabtu (13/6/2020) bahwa semua orang yang kira-kira terinfeksi saat ini dalam isolasi dan perawatan. Pelacakan kontak dan sekuensing genetik sampel juga sedang dilakukan untuk lebih memahami asal-usul cluster dan hubungan antar kasus.
Ryan mengatakan penting untuk mencari faktor risiko, situasi, perilaku dan konteks tertentu, di mana penularan telah dihasilkan dalam kelompok untuk mencegah wabah tersebut terjadi.
Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, mengatakan cluster adalah kondisi serius di negara mana pun karena pejabat kesehatan perlu memahami dari mana asal cluster itu dan apa yang membawanya, agar dapat dikendalikan.
Saat ini, WHO sedang melacak asal usul cluster di Beijing dan memonitor secara dekat wabah ini. Kantor negara organisasi di Beijing bekerja dengan ahli epidemiologi dan ahli kesehatan untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut.
Baca Juga: Ini Alasan Sri Mulyani Takut Gelombang Kedua Wabah Corona Datang
Karena banyak negara di dunia bergulat dengan bangkitnya kasus Covid-19 yang baru, Van Kerkhove mendesak para pejabat kesehatan untuk waspada.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental