Suara.com - Eksim adalah kondisi kronis. Beberapa orang mungkin mengembangkan campuran gangguan kulit, dengan dermatitis seboroik.
Menurut National Eczema Association (NEA) dilansir dari Express, menjelaskan bahwa seborrheic dermatitis muncul pada bagian tubuh yang berminyak.
Masalah kulit ini terjadi di mana kelenjar sebaceous penghasil minyak berada, yaitu punggung atas, hidung dan kulit kepala.
Penyakit ini paling sering menyerang orang usia antara 30 hingga 60 tahun. Dermatitis seboroik pada kulit kepala berkisar dari ketombe hingga kuning, sisik berminyak dengan kulit memerah.
Gejala paling umum dari kondisi ini termasuk kemerahan, kulit berminyak dan bengkak. Tanda lain adalah serpihan kulit putih atau kekuningan. Beberapa orang bisa mengalami rasa gatal dan terbakar.
Bagi orang yang berkulit gelap mungkin tanda-tandanya terlihat seperti bercak berwarna merah muda.
Umumnya, kondisi ini cenderung terjadi pada pria daripada wanita dan pasien penyakit tertentu yang berisiko lebih tinggi. Misalnya, orang dengan penyakit Parkinson lebih rentan terhadap dermatitis seboroik.
Contoh lainnya, orang dengan psoriasis juga lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi ini. Salah satu pemicu gejala dermatitis seboroik adalah stres.
Stres telah diyakini sebagai pemicu sebagian besar jenis eksim. Selain itu, perubahan hormon juga bisa menyebabkan gejala kondisi tersebut.
Baca Juga: 6 Langkah Aman Bersepeda saat Pandemi Virus Corona Covid-19
Faktor pemicu lainnya, termasuk deterjen keras, cuaca dingin dan kering, obat-obatan seperti psoralen, interferon dan lithium.
Meskipun penyebab pasti dari kondisi ini belum diketahui, mikro-organisme yang secara alami hidup di kulit bisa berkontribusi pada gangguan kulit.
Perawatan untuk kondisi ini berfokus pada melonggarkan kulit bersisik, mengurangi peradangan dan mengurangi rasa gatalnya. Pada kasus yang lebih ringan, krim antijamur topikal bisa membantu meredakan gejala.
NEA pun memiliki rekomendasi sendiri tentang cara membantu merawat kondisi kulit. Pihaknya menyarankan orang yang mengalami dermatitis seboroik pada tubuh untuk mencuci dengan pembersih harian yang memiliki pyrithione 2 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025