Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk serangan lanjutan terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan Afghanistan di tengah pandemi Covid-19.
Dilansir dari BBC, dalam sebuah pernyataan utusan PBB untuk Afghanistan mengatakan pasukan Afghanistan dan Taliban bertanggung jawab atas tindakan kekerasan yang disengaja yang merusak operasi perawatan kesehatan.
Komentar tersebut mengikuti rilis laporan tentang kekerasan yang sedang berlangsung di Afghanistan selama pandemi.
Kekerasan itu termasuk serangan terhadap unit bersalin yang menewaskan 24 orang.
Laporan PBB mencatat bahwa tindakan kekerasan yang disengaja terhadap fasilitas perawatan kesehatan, termasuk rumah sakit dan personil terkait, dilarang di bawah hukum humaniter internasional dan dengan demikian, merupakan kejahatan perang.
"Melawan serangan yang ditargetkan pada perawatan kesehatan selama pandemi COVID-19, masa ketika sumber daya kesehatan sudah membentang dan sangat penting bagi penduduk sipil, sangat tercela," kata Fiona Frazer, kepala hak asasi manusia UNAMA.
Bayi yang baru lahir, ibu dan perawat semuanya tewas setelah gerilyawan menyerbu fasilitas kesehatan di ibu kota Kabul pada 12 Mei 2020. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Menurut Universitas Johns Hopkins, sejauh ini hampir 29.000 kasus cirus korona dan 581 kematian telah dicatat di Afghanistan.
Tetapi meskipun jumlahnya tampak rendah, negara ini memiliki akses terbatas untuk pengujian. Sementara itu, sistem kesehatan telah ambruk selama beberapa dekade akibat konflik.
Baca Juga: Bingung Cari Pelembap yang Cocok? Ketahui Kandungannya agar Tak Salah Pilih
Sekitar 200.000 warga Afghanistan kembali dari negara-negara tetangga pada bulan Maret, mayoritas dari Iran yang sangat terpukul oleh pandemi.
Selain tekanan konflik yang telah terjadi pada warga sipil selama pandemi, sebuah laporan yang diterbitkan oleh Save The Children pada bulan Mei menemukan bahwa tujuh juta anak-anak Afghanistan beresiko kelaparan akibat kenaikan harga makanan akibat Covid-19.
Selain runtuhnya fasilitas kesehatan, Afghanistan juga telah mendeteksi polio di daerah yang sebelumnya dinyatakan bebas dari penyakit tersebut setelah program imunisasi dihentikan karena pandemi.
"Virus polio telah menyebar ke tiga provinsi yang belum melaporkan kasus hingga lima tahun belakangan," kata Jan Rasekh, juru bicara program pemberantasan polio Afghanistan.
"Kami telah bekerja keras selama bertahun-tahun dan memojokkan polio ke geografi yang terbatas, virus corona telah membantu penyebaran polio di luar wilayah endemik selatan dan tenggara, dan sekarang mengancam orang di seluruh negeri," tambahnya.
Badan anak-anak PBB UNICEF juga mengatakan upaya pemberantasan polio telah ditangguhkan di berbagai negara, sementara kampanye vaksinasi campak juga ditahan di 27 negara akibat pandemi global.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya