Suara.com - Karena pandemi corona Covid-19, banyak dari kita membeli stok makanan instan, tak terkecuali makanan kaleng. Rasanya yang enak, murah dan tahan lama membantu memudahkan urusan dapur. Makanan kaleng juga menjadi solusi bagi mereka yang masih takut untuk makan di luar.
Namun demikian, dilansir dari Medical Daily, kandungan kesehatan makanan kaleng kurang jelas, bahkan ada berbagai pendapat yang menilai tak ada gizi di dalamnya.
Menurut Asher Adelman, praktisi terapi nutrisi dan CEO Life Health & Wellness Center, makanan kaleng harus diperlakukan seperti jenis makanan lainnya.
"Ketika berbelanja untuk makanan kaleng, pilihan terbaik adalah makanan asli yang tidak diproses dan yang tidak mengandung biji-bijian olahan, gula atau minyak sayur," kata Adelman kepada CNET.
Oleh karena itu, Anda perlu cermat membaca label sebelum membeli. Dirangkum dari Medical Daily, berikut makanan kaleng terburuk untuk dikonsumsi terlalu sering.
1. Kacang panggang
Kacang kalengan secara umum dianggap sehat oleh banyak ahli gizi, tetapi perlu berhati-hati membeli kacang panggang dalam kaleng. Sebab kacang panggang kalengan sering diisi dengan lemak jenuh, gula, dan zat tambahan lain yang tidak perlu.
2. Sup Kalengan
Meskipun sup kalengan adalah penyelamat di saat ingin makan makanan hangat, banya yang tidak disetujui oleh ahli gizi. Sebab sup kalengan sering memiliki lebih dari satu hari natrium dan "tidak terasa sebagus buatan sendiri."
3. Buah Kaleng yang Diisi Sirup
Beberapa buah kalengan dapat berfungsi sebagai camilan sehat atau tambahan untuk yogurt serta oatmeal. Namun, ahli gizi Lisa Richards mencatat bahwa banyak buah kemasan bermerek mengandung sirup.
Sirup itu sendiri membantu mempertahankan rasa manis buah, tetapi juga mengandung banyak gula yang dapat meningkatkan peradangan, berkontribusi pada kesehatan usus yang buruk.
Baca Juga: Daftar Makanan yang Baik dan Buruk Bagi Kesehatan Tulang
4. Pasta Kalengan
Pasta kalengan dan makanan siap saji lainnya mungkin nyaman dikonsumsi, tapi makan secukupnya karena tidak terlalu baik untuk kesehatan. Kandungan pengawet, aditif, garam dan gula yang tinggi menjadikannya salah satu pilihan terburuk dalam kategori makanan kaleng, menurut ahli diet terdaftar Sofia Norton dari Kiss My Keto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda