Suara.com - Imunisasi penting diberikan bagi anak sejak baru lahir. Beberapa vaksin ada yang harus diprioritaskan diberikan kepada anak sampai usianya 18 bulan, bahkan di masa pandemi sekalipun.
Ketua Bidang Humas dan Kesejahteraan IDAI Prof. DR. Dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) mengatakan meski dalam masa pandemi Covid-19, imunisasi anak harus tetap dilakukan. Hal itu untuk mencegah terjadinya wabah ganda terhadap penyakit yang sudah ada vaksinnya, seperti campak, difteri, dan polio.
"Yang perlu diprioritaskan adalah imunisasi sampai usia 18 bulan. Dari lahir anak perlu mendapat imunisasi hepatitis B0 utuk cegah kanker hati. Kemudian diberikan tetes folio (bOPV 0)," kata Hartono dalam webinar Viva Talk, Selasa (23/6/2020).
Setelah itu, anak berturut-turut harus mendapat imunisasi hingga usia empat bulan, lanjut Hartono.
"Usia satu bulan harus diberikan imunisasi BCG, penting untuk cegah penyakit TBC. Usia 2, 3, 4 bulan diberikan obat tetes pentavalent dan tetes polio. Pada usia empat bulan juga diberikan vaksin polio suntikan," paparnya.
Imunisasi baru berlanjut saat anak usia sembilan bulan. Hartono mengatakan, ketika itu, anak harus mendapatkan vaksin MR untuk mencegah dari infeksi virus campak dan rubella.
Vaksin MR 2 kembali ulang diberikan saat usia anak 18 bulan. Juga beberapa vaksin pentavalent ke empat dan tetes polio keempat.
Jika seluruh vaksin itu telah diberikan, anak tidak perlu lagi mendapat imunisasi hingga berusia 6 tahun.
"Pada usia anak usia 6-7 tahun, diberikan vaksin DT atau TD disertai vaksin MR. Saat usia 7-8 tahun diberikan TD ulangan," ujar Hartono.
Baca Juga: Virus Corona: Program Imunisasi Tersendat, 80 Juta Anak Berisiko Meninggal
Vaksin TD merupakan singkatan dari tetanus dan difteri untuk mencegah anak dari kedua penyakit tersebut. Vaksin TD perlu diberikan ulang kepada anak saat usia 11 tahun.
Dalam masa pandemi seperti sekarang, menurut Hartono, vaksin yang paling penting bisa cegah pneumonia yaitu PCV. Vaksin tersebut diberikan saat anak usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Saat usia 6 bulan juga bisa diberikan vaksin influensa dan diulangi saat usia 7 bulan.
"Vaksin PCV ini untuk mencegah pneumonia atau radang paru-paru. Perlu diulang juga yaitu usia 12-15 bulan," ucapnya.
Hartono menyampaikan bahwa menjaga kekebalan tubuh memang sangat penting selama masa pandemi ini. Dengan melakukan pemberian ASI, makan bergizi, perilaku hidup bersih dan sehat, juga melaksanakan protokol kesehatan dan jauhi orang sakit.
"Tapi hal-hal itu hanya untuk menjaga kekebalan tubuh yang tidak spesifik. Yang spesifik adalah pemberian imunisasi," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan