Suara.com - Demam jadi salah satu respon yang biasa terjadi pada anak usai mendapatkan imunisasi. Kondisi itu tak jarang membuat orangtua panik.
Padahal tak mesti demikian.
Ketua Bidang Humas dan Kesejahteraan Anggota Pengurus Pusat IDAI Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A (K) mengatakan, demam usai imunisasi umumnya hanya dialami oleh sebagian kecil anak-anak.
"Demam terjadi karena respon terhadap tubuh. Jadi tubuh membentuk respon terhadap vaksin yang masuk ke dalam tubuh. Tidak semua anak yang diimunisasi mengalami demam hanya 25 persennya," kata prof Hartono dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (8/6/2020).
Apalagi demam tinggi atau di atas 39 derajat celsius yang biasanya terjadi usai anak disuntik pentavalen, kemungkinan terjadi hanya satu persen.
"Jadi kalau ada 100 anak, yang demamnya 39 derajat hanya satu persen. Jadi jarang sekali. Demam juga biasanya hanya terjadi satu hari paling lama dua hari. Jadi jangan takut," ucapnya.
Orangtua bisa mengatasi demam tersebut dengan pemberian obat penurun panas.
Menurut Hartono, efek demam masih lebih ringan daripada anak tidak mendapat imunisasi dan justru rentan terinfeksi penyakit berbahaya, salah satunya campak.
"Kalau dia sakit campak, demam gak turun-turun, bisa radang otak karena virus campak bisa mengenai otak, menyerang paru-paru, sesak napas dan bisa diare berkepanjangan. Virus campak sangat ganas," ujarnya.
Baca Juga: Calon Murid SMA/SMK di Jatim 2020 Ambil PIN via Situs PPDB, Begini Caranya
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!