Suara.com - Menggunakan toilet umum, terutama di tengah pandemi virus corona Covid-19 seperti sekarang ini memang sangat menakutkan. Ketakutan tertular Covid-19 dari orang lain tentu sangat memengaruhi pikiran.
Sebuah penelitian baru menggarisbawahi risiko penularan potensial bahwa menyiram toilet duduk (menggunakan tombol flush) dapat membuat virus dalam feses orang terinfeksi dapat 'terangkat' ke udara.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko tertular Covid-19 dari kontaminasi feses sangat rendah, mengingat ada penelitian yang menunjukkan virus corona dapat diekskresikan dalam tinja.
"Jika Anda tidak harus menggunakan toilet umum, maka jangan (menggunakannya)," kata Ali Nouri, ahli mikrobiologi dan presiden Federasi Ilmuwan Amerika, dilansir CNN Internasional.
Seberapa berisiko toilet umum?
Toilet umum biasanya memiliki ventilasi yang buruk dan tidak luas, sehingga sulit menjaga jarak fisik.
"Toilet adalah ruang tertutup, dan tidak memiliki jendela. Jadi virusnya, di lingkungan seperti itum hanya akan bertahan lama," kata Nouri.
Hal ini diperparah dengan menyiram toilet, yang dapat membuat partikel aerosol menyebar di udara. Jadi, jangan lupa untuk selalu menutup dudukan toilet sebelum menyiramnya.
Mencegah penularan di toilet umum
Baca Juga: Fakta Baru soal Ibu Mempelai Meninggal dan 30 Tamu Pernikahan Kena Corona
Namun, Nouri menambahkan, dari semua risiko potensial, kontak dekat dengan orang lain adalah yang paling berpengaruh.
Banyak pakar, terutama WHO, menyatakan kontak dekat dengan orang terinfeksi adalah salah satu cara utama penyebaran Covid-19.
Jika ini tidak memungkinkan, Nouri menyarankan untuk memakai masker dan langsung mencuci tangan setelah selesai menggunakan toilet umum.
"Masker adalah salah satu cara paling efektif untuk menghentikan penularan dari manusia ke manusia. Jika orang di toilet umum tidak memakai masker, pikirkan dua kali sebelum masuk," imbaunya.
Tidak hanya itu, Nouri mengatakan untuk menunggu sementara waktu ketika orang lain baru saja menggunakan toilet umum.
"Jika Anda bisa menunggu sampai orang lain selesai dan mereka sudah pergi, maka Anda harus menunggu (sebentar). Dengan begini, Anda mengurangi risiko menghirup partikel aerosol dari orang lain," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!