Suara.com - Jamur enoki, yang umumnya disajikan untuk sup, dikabarkan menyebabkan wabah Listeria di Amerika Serikat, Kanada dan Australia. Oleh sebabnya, sejumlah produk jamur enoki yang diimpor dari Korea Selatan ditarik dari peredaran.
Untuk mencegah terjadinya wabah Listeria di Indonesia, Kementerian Pertanian juga telah menarik dan memusnahkan jamur enoki, yang juga diimpor dari Negeri Ginseng tersebut. Meski hingga kini belum ada laporan kasus Listeria terkait jamur enoki di dalam negeri.
"Sampai dengan hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut," ujar Agung Hendriadi melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (25/6/2020).
Jamur berbatang panjang, ramping, 'bertopi' dan berwarna putih tulang ini diketahui tumbuh di bawah salju, di permukaan batang pohon Celtis sinesis, dalam bahasa Jepang adalah enoki, yang sudah melapuk. Orang Jepang menyebutnya sebagai enokitake atau jamur enoki.
Dilansir dari Live Strong, sebenarnya jamur enoki merupakan sumber protein rendah kalori dan karbohidrat kompleks.
Satu porsi (sekitar 2,3 ons) menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, mengandung sekitar 24 kalori, 1,7 protein, dan lima gram karbohidrat. Jamur enoki juga bebas lemak dan bebas gula.
Pada umumnya, jamur kaya akan vitamin B, tak terkecuali jamur enoki.
Meski rendah mineral, jamur enoki masih memberikan sekitar tujuh persen kalium dan fosfor dari nilai harian yang direkomendasikan per porsinya. Ditambah sejumlah kecil zat besi, tembaga, seng dan selenium.
Nilai gizi jamur enoki semakin meningkat oleh kandungan fitokimia di dalamnya, termasuk senyawa antioksidan yang kuat. Lebih bermanfaat lagi, jamur enoki mengandung sejumlah besar beta glucan, serat larut yang sangat efektif dalam mengurangi kolesterol tinggi.
Baca Juga: Hati-hati, Bakteri dari Tas Belanja Bisa Picu Keracunan Makanan Lho
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?